Revolusi Aturan Kiper: IFAB Tetapkan Hukuman Tendangan Sudut untuk Ulur Waktu!

Ilustrasi. Saat ini, kiper yang terlalu lama menahan bola akan mendapat hukuman.-ist/jambi-independent.co.id-pixabay.com
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dunia sepak bola kembali diguncang perubahan peraturan! Dewan Asosiasi sepak bola Internasional (IFAB) resmi menetapkan aturan kiper yang revolusioner.
Kiper yang kedapatan mengulur waktu dengan menahan bola terlalu lama akan dihukum dengan tendangan sudut, bukan lagi tendangan bebas tidak langsung.
Peraturan sepak bola terbaru untuk kiper dari IFAB ini akan berlaku mulai musim 2025-2026.
Keputusan ini diambil setelah IFAB melakukan serangkaian uji coba yang ekstensif sepanjang musim 2024-2025 di berbagai kompetisi, termasuk Premier League 2 (kompetisi akademi Inggris), serta liga di Malta dan Italia.
BACA JUGA:Hasil La Liga: Real Madrid Keok! Real Betis Menang 2-1 dan Gagalkan Kudeta Barcelona
BACA JUGA:Bupati dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Resmi Dilantik, Usung Visi 'Berkah Madani'
Hasil uji coba menunjukkan bahwa aturan baru ini efektif mengurangi praktik buang waktu yang seringkali merugikan tim lawan, tanpa memberikan keuntungan berlebihan.
Mengapa Peraturan Ini Diubah?
"Kami melihat adanya praktik ulur waktu yang tidak adil dari para penjaga gawang. Mereka seringkali menahan bola terlalu lama, bahkan hingga lebih dari 20 detik, untuk menghentikan tempo permainan," ungkap perwakilan IFAB dalam keterangan resminya.
Sebelumnya, aturan hanya memperbolehkan kiper memegang bola maksimal enam detik. Jika melewati batas waktu tersebut, wasit akan memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada lawan dari lokasi kiper berdiri. Namun, aturan ini dinilai kurang efektif karena wasit kerap enggan menegakkannya.
"Tendangan bebas tidak langsung dinilai terlalu menguntungkan bagi tim lawan, terutama jika terjadi di dekat kotak penalti. Selain itu, sulit untuk mengatur tendangan bebas dari jarak yang sangat dekat ke gawang karena pemain bertahan harus berdiri di garis gawang," jelas IFAB.
BACA JUGA:Wakil Bupati Tanjab Barat Dukung Investasi PT Pulau Sambu untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
BACA JUGA:Napoli Tahan Inter Milan 1-1 di Liga Italia, Hasil Ini Pengaruhi Perebutan Gelar?
Bagaimana Aturan Baru Ini Bekerja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: