Prabowonomics: Strategi Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Daya Beli

Prabowonomics: Strategi Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Daya Beli

Dr Noviardi Ferzi-ist/jambi-independent.co.id-

Selain itu Bank Indonesia (BI)  mencatat posisi Cadangan Devisa Indonesia pada akhir Januari 2025 mencapai sebesar 156,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS), meningkat dibandingkan posisi pada akhir Desember 2024 sebesar 155,7 miliar dolar AS.

Posisi cadangan devisa pada akhir Januari 2025 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BACA JUGA:Hasil Liga Champions: AC Milan Ditahan Feyenoord 1-1, Agregat 1-2! Mimpi 16 Besar Musnah!

BACA JUGA: Suka Kucing Wajib Tau! Ini Alasan Mengapa Kuncing Mendengkur!

Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Sekarang tantangannya adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan daya beli masyarakat, dengan mengeksplorasi sektor-sektor baru yang mendukung diversifikasi ekspor Indonesia sekaligus mendorong peningkatan daya saing produk nasional di pasar global. 

Harapannya, peningkatan investasi dalam kebijakan ekonomi dapat memfasilitasi arus investasi yang lebih besar.

Bicara ini mau tak mau sektor yang harus dikejar adalah pertanian. Meski menurut data Kementerian Pertanian sepanjang 2019-2023 neraca perdagangan sektor tersebut selalu defisit.

BACA JUGA: Sering Malas! Berikut 7 Strategi Mengatasi Kemalasan di Jamin Ampuh Loh!

BACA JUGA: Suka Kucing Wajib Tau! Ini Alasan Mengapa Kuncing Mendengkur!

Pembangunan pertanian memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah, baik secara langsung dalam menopang pertumbuhan ekonomi melalui kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Bahkan, riset secara empiris telah menunjukkan bahwa pertumbuhan produktivitas di sektor pertanian dapat mengurangi kemiskinan.

Sektor pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbanyak, diperlukan pengembangan sistem agribisnis yang terpadu.

Peningkatan harga produk pertanian bagi komoditas yang memiliki nilai ekspor, karena kenaikan tersebut berimbas pada meningkatnya pendapatan petani.

BACA JUGA:Suka Minum Jamu Tapi Malas Keluar Rumah? Tenang, Ini Cara Membuat Jamu di Rumah, Gampang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: