Anak ITB Raih Best Poster Presentation di Simposium Internasional di Jepang

Anak ITB Raih Best Poster Presentation di Simposium Internasional di Jepang

Ilustrasi Skripsi--Freepik.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sarah Humaira, mahasiswi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2020, mencetak prestasi di tingkat dunia dengan meraih penghargaan Best Poster Presentation di ajang International Symposium on Earth Science and Technology 2024.

Acara yang diadakan oleh Cooperative International Network for Earth Science and Technology (CINEST) ini berlangsung di Kyushu University, Fukuoka, Jepang, pada 28-29 November 2024.

Acara tersebut menghadirkan 122 tim peneliti dari universitas dan lembaga riset ternama dunia. Sarah berhasil bersinar melalui papernya berjudul Data-Driven Epithermal Gold Prospectivity Mapping in Western Java Using Integrated GIS Techniques yang mengusung tema Geophysics, GIS, and Remote Sensing.

Dosen pembimbingnya, Ir. Arie Naftali Hawu Hede dan Prof. Mohamad Nur Heriawan, mendorong Sarah untuk mengikuti simposium ini. Topik tersebut diadaptasi dari skripsinya yang mengeksplorasi potensi mineral menggunakan teknologi penginderaan jauh (remote sensing).

BACA JUGA:Fadli Zon Resmikan Logo Kementerian Kebudayaan Sebagai Simbol Kemajuan Budaya Nasional

BACA JUGA:Pegawai Toko Roti di Cakung Alami Penganiayaan, Kepala Berdarah Akibat Lemparan Kursi

"Data untuk remote sensing ini belakangan relatif mudah didapatkan dan tingkat akurasinya cukup tinggi sehingga harus optimal dimanfaatkan, yang mampu membatasi kebutuhan dilakukannya observasi in-situ" ujarnya dalam laman ITB dikutip Sabtu 14 Desember 2024.

Sarah memanfaatkan geodatabase yang mencakup data geokimia, litologi batuan, dan DEMNAS (Digital Elevation Model Nasional) resolusi 8 meter untuk wilayah penelitian seluas 79.152,93 km², meliputi Banten, Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah.

Menurut Sarah, teknologi citra satelit kini menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk eksplorasi mineral karena kemudahan akses dan akurasi tinggi.

"Metode ini mengurangi kebutuhan observasi lapangan, sehingga lebih efisien dan ekonomis," ujarnya.

BACA JUGA:Kisah Dedy Mandarsyah: Pejabat BPJN Kalbar yang Terseret Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri

BACA JUGA:Tipe Kepribadian MBTI yang Paling Cerdas: Temukan yang Sesuai dengan Anda

Paper hasil karyanya akan diterbitkan dalam Proceedings of International Symposium on Earth Science and Technology 2024 bersama lebih dari 100 karya ilmiah lainnya.

Sarah mengaku banyak belajar hal baru dari pengalaman ini dan menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: