Pelajaran Berharga di Balik Kekalahan Indonesia dari China: Mampukah Garuda Bangkit Menuju Piala Dunia 2026?

Pelajaran Berharga di Balik Kekalahan Indonesia dari China: Mampukah Garuda Bangkit Menuju Piala Dunia 2026?

Pelajaran Berharga di Balik Kekalahan Indonesia dari China: Mampukah Garuda Bangkit Menuju Piala Dunia 2026?--

Beberapa pihak mempertanyakan keputusan Shin Tae-yong yang membuat empat perubahan dalam susunan pemain dari pertandingan melawan Bahrain. Banyak yang menilai bahwa seringnya perubahan komposisi pemain membuat Shin belum menemukan formula terbaik.

Pemain-pemain seperti Rizky Ridho, Sandy Walsh, dan Thom Haye dicadangkan dalam laga melawan China, padahal Indonesia memiliki peluang besar untuk menang. Beberapa kalangan menilai bahwa pemain terbaik harus diturunkan sejak awal pertandingan.

BACA JUGA:Rumor Resident Evil 9 Tidak Rilis di PC Saat Peluncuran: Benarkah?

BACA JUGA:Memahami Klaustrophobia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Shin memilih Asnawi Mangkualam sebagai bek kanan, Calvin Verdonk sebagai bek tengah kiri, Shayne Pattynama di bek kiri, dan Nathan Tjoe-A-On di tengah. Namun, hasil eksperimen ini tidak memuaskan.

Sorotan terbesar adalah keputusan mencadangkan Thom Haye, yang terbukti memberikan dampak signifikan saat bermain di babak kedua. Thom mencetak gol dan memiliki akurasi umpan tinggi, mencapai 91 persen dari 44 operan, termasuk sembilan umpan jauh berhasil dari 11 kesempatan.

Shin juga dinilai kurang berani melakukan perubahan di lini depan, meskipun Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen tampil kurang maksimal dengan rating masing-masing 6,7 dan 6,4 menurut Sofascore.

Kekalahan dari China langsung menjadi bahan perbincangan netizen, yang melontarkan kritik tajam kepada Shin Tae-yong di media sosial. Tagar "Shin Tae-yong out" mulai ramai diperbincangkan.

BACA JUGA:The Substance: Obsesi Kecantikan yang Membawa Petaka

BACA JUGA:Matahari Memasuki Fase Maksimum, Berdampak Pada Cuaca Antariksa Hingga 2025

Sebagian netizen menilai bahwa pelatih asal Korea tersebut tidak mampu memaksimalkan potensi pemain-pemain yang bermain di Eropa. Mereka berpendapat bahwa jika Indonesia diisi oleh pemain Eropa, maka pelatih yang memimpin juga harus dari Eropa.

Namun, melatih tim nasional tidak semudah itu. Banyak pelatih hebat, seperti Hansi Flick dan Luis Enrique, yang sukses di level klub tetapi gagal di tim nasional.

Selanjutnya, Indonesia akan menghadapi dua raksasa Asia, Jepang dan Arab Saudi, pada pertandingan kandang bulan depan. Shin Tae-yong harus memastikan timnya memiliki pola pikir untuk menang, meskipun lawan yang dihadapi sangat tangguh.

Indonesia masih memiliki peluang meraih poin dari Arab Saudi, mengingat penampilan tim asuhan Roberto Mancini yang masih belum membaik. Sedangkan melawan Jepang, Garuda juga harus percaya diri, seperti ketika Australia menahan imbang Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

BACA JUGA:Calon Anggota DPR Gagal Dilantik: Suara Terbanyak Tak Selalu Menjamin Pelantikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: