Usulan DOJ untuk Mengatasi Monopoli Google: Ancaman Serius atau Peluang Kompetisi Baru?

Usulan DOJ untuk Mengatasi Monopoli Google: Ancaman Serius atau Peluang Kompetisi Baru?

Usulan DOJ untuk Mengatasi Monopoli Google Ancaman Serius atau Peluang Kompetisi Baru?--Pixabay.com

BACA JUGA:Cara Membuat Gorengan Renyah dan Nikmat di Rumah

Langkah ini diharapkan akan membuka peluang kompetisi yang lebih adil bagi para pesaing.

Menurut Gil Luria, Managing Director dan Senior Software Analyst di D.A. Davidson, Google kemungkinan besar akan memilih opsi untuk membagikan data pencariannya kepada kompetitor guna memperkuat persaingan.

Peringatan juga datang dari para analis yang melihat tekanan tambahan dari perusahaan-perusahaan startup berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti OpenAI dan Perplexity, yang mulai menggoyahkan dominasi Google di pasar pencarian.

Diperkirakan bahwa pada tahun 2025, pangsa pasar iklan pencarian Google di Amerika Serikat akan turun di bawah 50% untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, menurut firma riset eMarketer.

Sejumlah perusahaan lain yang disebut-sebut dapat diuntungkan dari tekanan yang dihadapi Google, termasuk mesin pencari yang lebih kecil namun mulai dikenal seperti DuckDuckGo, serta pemain besar seperti Microsoft Bing.

BACA JUGA:Zodiak Paling Pengertian: Tanda Bintang yang Penuh Empati

BACA JUGA:PLN Raih Peringkat Pertama Nasional pada Penghargaan Mitra BUMN Champion 2024

Selain itu, perusahaan berbasis AI seperti Meta Platforms dan Amazon juga diperkirakan akan memanfaatkan peluang dari goyahnya dominasi Google.

Menurut Kamyl Bazbaz, Senior Vice President of Public Affairs di DuckDuckGo, langkah DOJ ini merupakan bagian dari kerangka kerja yang memahami bahwa satu solusi tidak cukup untuk mengurangi monopoli Google.

"Kerangka kerja ini paham bahwa tak ada solusi yang bisa mengurangi monopoli ilegal Google. Butuh beberapa tahap struktural untuk benar-benar membebaskan pasar," kata senior vice president of public affairs di DuckDuckGo, Kamyl Bazbaz.

Usulan DOJ untuk mendesak divestasi layanan kunci seperti Chrome dan Android menandai titik balik penting dalam upaya membatasi kekuatan monopoli Google.

Meski potensi kerugian bagi Google besar, solusi ini juga diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi kompetisi di industri pencarian internet.

BACA JUGA:Gol Kontroversial di Menit ke-99: PSSI Kirim Protes Resmi Terkait Wasit Ahmed Al Kaf

BACA JUGA:Tak Terkalahkan! Indonesia Perpanjang Rekor Gemilang di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: