Korlantas POLRI dan PT Jasa Raharja Lanjutkan Survei Jalur di Jawa Timur dan Jawa Tengah

Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono--
JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Korlantas POLRI bersama PT Jasa Raharja melanjutkan kegiatan survei jalur pada 26 Februari untuk memastikan kesiapan strategi dan infrastruktur dalam menghadapi Operasi Ketupat 2025 saat Idulfitri. Setelah melakukan evaluasi di beberapa titik di Jawa Timur, survei dilanjutkan ke Kediri, tepatnya di Pertigaan Mengkreng, sebelum memasuki Jawa Tengah dengan Solo sebagai kota pertama yang dikunjungi.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kakorlantas POLRI Agus Suryonugroho didampingi Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, serta perwakilan dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pertigaan Mengkreng di Kediri merupakan simpul utama pergerakan kendaraan dari tiga arah: Nganjuk, Kediri, dan Jombang. Lokasi ini juga memiliki perlintasan kereta api yang kerap menjadi titik rawan kepadatan lalu lintas saat puncak arus mudik dan balik. Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Satlantas Polres Kediri telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk rekayasa lalu lintas, pemasangan rambu tambahan, serta optimalisasi personel di lapangan.
Dalam arahannya kepada Satlantas Polres Kediri, Kakorlantas POLRI menegaskan pentingnya kesiapan maksimal dalam menghadapi Operasi Ketupat 2025, terutama di titik rawan seperti Pertigaan Mengkreng. Ia menekankan bahwa kepercayaan diri yang berlebihan dalam pelaksanaan nanti harus dihindari, dan semua skenario harus dipersiapkan dengan matang.
BACA JUGA:Puasa Tanpa Lemas! 5 Makanan Ini Bisa Bikin Tubuh Tetap Bertenaga!
BACA JUGA:Resahkan Warga, Polsek Sungai Gelam Amankan 14 Motor Balap Liar di Jembatan Kayu Aro, Warga: Cocok Om, Hajar!
"Kontinjensi harus dipersiapkan dengan berbagai skenario karena kondisi cuaca atau kecelakaan lalu lintas bisa berpengaruh. Saya yakin rekan-rekan sudah memahami karakteristik Pertigaan Mengkreng dan area lainnya. Tidak boleh ada kemacetan yang tidak terkelola, baik di jalur utama maupun di kawasan wisata," ujar Agus.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mewujudkan mudik yang aman, terutama di lokasi rawan kepadatan seperti Pertigaan Mengkreng.
"Dari pengamatan Jasa Raharja dalam 2–3 tahun terakhir, kecelakaan pernah melibatkan 2–3 kendaraan, namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Potensi kecelakaan biasanya muncul setelah kepadatan terurai, ketika pengemudi terburu-buru mengejar waktu. Kami siap berkolaborasi dengan Korlantas POLRI, termasuk dengan jajaran Polres di wilayah-wilayah terkait untuk menjaga keselamatan berlalu lintas," ungkapnya.
Setelah meninjau Kediri, rombongan melanjutkan survei jalur Operasi Ketupat 2025 ke Solo, Jawa Tengah. Kota ini menjadi titik krusial dalam arus mudik karena tingginya jumlah pemudik serta banyaknya destinasi wisata yang menarik wisatawan selama libur panjang. Kepadatan lalu lintas meningkat signifikan, terutama di sekitar area wisata dan pusat perbelanjaan.
BACA JUGA:Hasil Liga Italia: Juventus Gasak Hellas Verona 2-0, Skor Akhir Bianconeri Melesat ke Posisi Empat!
BACA JUGA:Hasil Piala FA: Nottingham Forest vs Ipswich, Adu Penalti Berakhir 5-4!
Saat bertemu dengan para stakeholder di Polres Solo, Kakorlantas POLRI menyampaikan apresiasi atas kesiapan daerah dalam menghadapi lonjakan kendaraan saat arus mudik dan balik Idulfitri.
"Kami telah mendapat paparan dari Dirlantas Polda Jateng dan Wadirlantas Polda DIY, serta mengadakan rapat koordinasi dengan para stakeholder. Prinsipnya, Polda Jateng, Polda DIY, dan pihak terkait sudah menyamakan persepsi dalam langkah-langkah dan skenario yang akan diterapkan. Karena saat Operasi Ketupat berlangsung, arus kendaraan harus dikelola dengan baik, baik di jalan tol, jalan nasional, maupun jalur menuju tempat wisata," ujar Agus.
Dalam paparannya, Direktur Utama PT Jasa Raharja mengungkapkan bahwa Jawa Tengah mengalami peningkatan jumlah kecelakaan dari 2023 ke 2024. Oleh karena itu, semua stakeholder harus berkolaborasi untuk memastikan keselamatan di jalan.
"Jawa Tengah memiliki banyak destinasi wisata, dengan lebih dari 1.200 lokasi, jauh lebih banyak dibandingkan DIY yang hanya memiliki sekitar 25 destinasi utama. Oleh karena itu, perhatian tidak hanya harus difokuskan pada jalur utama, tetapi juga pada akses menuju tempat wisata yang sering menjadi titik rawan kecelakaan. Kami siap berkoordinasi dengan Dirlantas Polda Jateng dan DIY untuk memastikan kesiapan sistem keselamatan," jelasnya.
BACA JUGA:10 Tips Ampuh Lindungi Perabot Kayu dari Serangan Rayap, Dijamin Awet!
BACA JUGA:Hobi Koleksi Tanaman Hias di Rumah? Waspadai Efek Samping Tak Terduga Ini!
Setelah meninjau Solo, rombongan akan melanjutkan survei jalur ke wilayah lain di Jawa Tengah dan kemudian ke Jawa Barat untuk memastikan kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025. PT Jasa Raharja dan Korlantas POLRI berkomitmen untuk terus berkolaborasi demi menciptakan arus mudik dan balik yang aman serta tertib bagi masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: