5 Lagu SLANK yang Sarat dengan Kritik Sosial
Para personil SLANK ketika konser--Instagram slankdotcom
3. "Balikin" (1997)
"Balikin" adalah salah satu lagu yang paling vokal dalam menyuarakan kekecewaan SLANK terhadap pemerintahan yang dianggap korup dan tidak adil.
Lirik lagu ini dengan tegas menuntut agar kekayaan negara yang disalahgunakan oleh para pejabat dikembalikan kepada rakyat.
Selain itu, lagu ini juga menjadi suara hati Bimbim dan Kaka yang punya keingin untuk lepas dari narkoba kala itu, dan ingin kembali ke kehidupannya yang dulu sewaktu masih sehat.
4. "Seperti Para Koruptor" (2010)
Dalam lagu ini, SLANK dengan terang-terangan mengkritik perilaku koruptor di Indonesia. Liriknya menyinggung bagaimana para koruptor menjalani hidup dengan mewah dari hasil uang haram, sementara rakyat harus berjuang keras untuk hidup.
BACA JUGA:Mutasi di Polda Jambi, Ini Nama Kapolres Muaro Jambi yang Baru
BACA JUGA:Fadhil Putra Batanghari dengan Segudang Prestasi, TV One pun Memberi Apresiasi
SLANK mengajak pendengar untuk menyadari bahwa korupsi adalah penyakit kronis yang merugikan seluruh bangsa. Lagu ini mengandung pesan bahwa kita harus melawan praktik korupsi dan menuntut keadilan bagi semua.
5. "Tong Kosong" (2003)
"Tong Kosong" merupakan sindiran tajam terhadap mereka yang banyak bicara namun tidak berbuat apa-apa. SLANK mengkritik para pejabat, politisi, atau figur publik yang hanya pandai berpidato tanpa tindakan nyata.
Dalam lagu ini, SLANK mengingatkan bahwa tindakan jauh lebih berarti daripada sekadar kata-kata. Kritik ini relevan dengan banyaknya janji-janji manis yang sering kali tidak ditepati oleh para penguasa dan pemimpin.
SLANK bukan hanya band rock biasa; mereka adalah suara dari banyak orang yang merasa terpinggirkan dan tidak didengarkan.
BACA JUGA:Pelantikan Pengurus KAHMI dan Forhati Muaro Jambi Periode 2024-2029
BACA JUGA:5 Zodiak Punya Kepribadian Menawan, Terlihat Lebih Istimewa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: