Dinkes Catat 241 Kasus DBD Di Kerinci hingga Akhir Juli 2024

Dinkes Catat  241 Kasus DBD  Di Kerinci hingga Akhir Juli 2024

Kasus DBD di Kerinci meningkat-Foto :Ilustrasi-jambiindependent.co.id

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -  Dinas Kesehatan Kabupaten KERINCI mencatat ada sekitar 241, selama tahun 2024 sejak Januari hingga Juli , kasus Demam Berdarah sempat alami kenaikan di bulan Februari dan Maret, namun belum ada kasus DBD yang korbannya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid P2, Hermizan, mengatakan bahwa sampai dengan bulan Juli 2024 jumlah kasus DBD di kabupaten Kerinci tercatat 241 kasus.

“ Kasus DBD di Kerinci sempat alami kenaikan di bulan Februari dan Maret, dimana pada bulan Januari hanya lima kasus positif DBD kemudian dibulan Februari naik 51 kasus kemudian naik lagi di bulan Maret menjadi 55 kasus,  bulan April 30 kasus, Mei 28 kasus  Juni 39 kaos dan di Juli 33 kasus,”terangnya.

BACA JUGA:Mulai 1 Oktober 2024, Deretan Mobil dan Motor Ini Dilarang Isi Pertalite

BACA JUGA:Bank Mandiri Dukung Pembangunan Berkelanjutan melalui Program TJSL di Batam

Dia menambahkan dinas Kesehatan untuk selebaran kasus DBD yang paling banyak yakni di Wilayah Puskesmas. Depati, Puskesmas Semurup, ,Siulak Gedang , Puskesmas Siulak Mukai dan Jujun. 

“Kami juga sudah menyampaikan kepada petugas P2M promkes di puskesmas masing,-masing,”jelasnya .

Lanjutnya, mengingatkan kembali sehubungan dengan masih ditemukannya kasus DBD di beberapa kawasan puskesmas maka mohon menjadi perhatian bersama untuk melakukan  upaya promotif, terutama kegiatan PSN, kemudian melakukan upaya Abatesasi serentak di lingkungan terduga DBD. Kedua upaya tersebut di lakukan secara bersamaan untuk meningkatkan efektifitas penurunan kasus.

BACA JUGA:Harwan Muldidarmawan: Pekerja Aktif Jadi Salah Satu Penerima Terbanyak Santunan Jasa Raharja

BACA JUGA:Rivan A. Purwantono: Pemberian Santunan Secara Selektif Diharapkan Mendorong Budaya Berkeselamatan di Jalan

“ Dari sebelumnya kami sudah memberitahukan ke seluruh puskesmas yang terdampak kasus DBD untuk melakukan upaya P2P DBD,”terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: