Komite Advokasi Daerah Desak Pemprov Jambi Tutup Jalur Angkutan Batu Bara Via Sungai Batanghari

Komite Advokasi Daerah Desak Pemprov Jambi Tutup Jalur Angkutan Batu Bara Via Sungai Batanghari

Ketua KAD Provinsi Jambi, Nasroel Yasir mendesak Pemprov Jambi segera menghentikan operasional angkutan batu bara via Sungai Batanghari.-dok/jambi-independent.co.id-

Nasroel Yasir mengingatkan pemerintah bahwa apalah artinya keuntungan bagi pengusaha besar jika hal itu merugikan ekonomi rakyat kecil yang lebih rentan.

"Kami meminta pemerintah untuk segera menghentikan penggunaan Sungai Batanghari sebagai jalur angkutan batu bara demi kesejahteraan masyarakat," tegasnya.

BACA JUGA:Simulasi Pinjaman KUR Mandiri 2024 Rp 10 Juta hingga Rp 25 Juta, Cek Syaratnya

BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI 2024 Rp 20 Juta Angsuran Rp 300 Ribuan Perbulan, Bisa untuk TKI

Langkah Konkret yang Diharapkan
Masyarakat sepanjang Sungai Batanghari berharap agar pemerintah dapat mengambil tindakan konkret dengan segera.

Penutupan jalur angkutan batu bara di sungai ini diharapkan dapat memulihkan debit air dan mengurangi kerugian yang dialami oleh petani keramba ikan.

Mereka juga berharap bahwa pemerintah akan terus memperhatikan dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas ekonomi yang berlangsung di daerah mereka.

KAD Provinsi Jambi, sebagai representasi suara masyarakat, akan terus mengawal isu ini hingga pemerintah mengambil langkah nyata.

BACA JUGA:Harga HP Oppo Reno 6 5G Terbaru di Bulan Agustsu 2024, Lengkap dengan Spesifikasinya

BACA JUGA:Warga Terdampak Pembangunan IKN akan Mendapat Ganti Rugi dari Kementerian PUPR, Segini Nilainya

Nasroel Yasir menegaskan bahwa KAD akan terus berjuang demi kepentingan masyarakat dan memastikan bahwa suara mereka didengar dan ditindaklanjuti oleh pemerintah.

Dengan suara yang semakin kuat dari masyarakat dan dukungan dari KAD, diharapkan pemerintah Provinsi Jambi dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan rakyat kecil dan menjaga keberlanjutan lingkungan di Sungai Batanghari. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: