Pentingnya Pendidikan Pancasila

Pentingnya Pendidikan Pancasila

Burung Garuda Pancasila-Ist/jambi-independent.co.id-

BACA JUGA:Capaian Luar Biasa Polda Sumsel: Raih Penilaian IKPA Sempurna 100%

BACA JUGA:Sumsel Siaga Darurat Karhutla, Ini yang Dilakukan Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo

Agar pendidikan Pancasila dapat efektif dalam membentuk karakter siswa, diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat.

Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya  Siswa diajak untuk merenung dan merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan seperti diskusi, studi kasus, dan refleksi pribadi dapat membantu siswa memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut,  Pembelajaran Pancasila harus relevan dengan konteks kehidupan siswa.

Materi dan kegiatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan lingkungan siswa, Siswa diajak untuk bekerja sama dan berdiskusi dalam kelompok untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila.

Kegiatan seperti kerja kelompok, proyek, dan permainan peran dapat membantu siswa belajar secara kolaboratif, Pembelajaran Pancasila harus melibatkan kegiatan praktik yang memungkinkan siswa mengaplikasikan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan nyata.

Kegiatan seperti bakti sosial, kegiatan keagamaan, dan partisipasi dalam organisasi sekolah dapat menjadi sarana untuk mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila 

Untuk memahami pentingnya pendidikan karakter, kita perlu merujuk kembali kepada apa yang dikatakan Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan karakter.

Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa nilai-nilai yang perlu diinternalisasikan kepada peserta didik dalam mengembangkan karakter meliputi religiusitas, kejujuran, kerja keras, kerja cerdas, kemandirian, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai, senang membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, dan tanggung jawab.

Dalam mengajarkan nilai-nilai ini, penyelenggara pendidikan tidak boleh hanya terjebak pada penyampaian target, tetapi harus fokus pada proses internalisasi nilai-nilai tersebut.

Pendidikan karakter peserta didik harus melibatkan tiga pusat pendidikan secara sinergis: keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pengembangan karakter peserta didik perlu memperhatikan perkembangan budaya bangsa sebagai sebuah kontinuitas menuju ke arah kesatuan budaya dunia, namun tetap memiliki sifat kepribadian dalam lingkungan kemanusiaan sedunia.

Asas dasar pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara merupakan landasan dasar yang kokoh untuk membangun karakter bangsa yang bersendikan pada budaya bangsa tanpa mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah menyusun bersama Kementerian Pendidikan sebuah buku panduan untuk pendidikan Pancasila, yang berisi 30% pengetahuan dan 70% praktek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: