Ekonomi India Naik, Apakah Dapat Menggeser Ekonomi Jepang?

Ekonomi India Naik, Apakah Dapat Menggeser Ekonomi Jepang?

Ekonomi India meningkat-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, India menjadi salah satu negara Asia yang diprediksi akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia pada tahun 2030, disusul oleh dua negara adidaya lainnya yaitu Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. 

Hal itu dikatakan oleh SandP Global dan Morgan Stanley. SandP ini mengacu pada pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) rata-rata 6,3 persen pada tahun 2030.

Sementara itu, Morgan Stanley memperkirakan bahwa PDB India kemungkinan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2031.

Inilah yang membuat negara yang dijuluki negara Bollywood ini mengungguli negara-negara ekonomi besar lainnya seperti Jepang, Jerman dan Inggris.

BACA JUGA:5 Wisata Air yang Wajib Dikunjungi saat ke Langkat, Sumatera Utara

BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris Hadiri Puncak Peringatan Hari Kartini ke-146 Provinsi Jambi

India diperkirakan akan menyalip Jepang dalam hal PDB nominal pada tahun 2025.

Sampai tahun 2010, Jepang adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, namun kini turun ke peringkat kelima.

Menurut perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis pada akhir April 2024, PDB nominal India akan mencapai $4,34 triliun pada tahun 2025, melampaui Jepang yang berjumlah $4,31 triliun.

Sebagian dari kelesuan ekonomi Jepang mungkin berasal dari pertumbuhan stagnan selama tiga dekade, kata Naomi Fink, ahli strategi global dan direktur pelaksana Nikko Asset Management di Tokyo.

BACA JUGA:Ayam Kriuk Sambal Bawang, Menu Spesial di Aston Jambi yang Bikin Nagih

BACA JUGA:Velg Beadlock, Velg yang Wajib Dimiliki Pecinta Offroad

"Baik Amerika Serikat maupun Jepang adalah negara maju dan diperkirakan tidak akan tumbuh secepat negara-negara berkembang seperti Tiongkok dan India, di mana kelas menengah merupakan bagian terbesar dari PDB dan infrastrukturnya belum dibangun. Masih banyak modal yang harus dikerahkan,” katanya.

"Merupakan hal yang wajar jika negara-negara maju tumbuh lebih lambat dibandingkan negara-negara berkembang. Negara-negara tersebut memiliki pertumbuhan yang lebih rendah sebelum mencapai pertumbuhan yang seimbang, populasinya cenderung menua, meskipun tingkat imigrasinya tinggi," tambahnya. .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: