Menhub Minta Maaf, Tiket Merak-Bakauheni Habis, Ungkap Penyebab Macet Panjang

Menhub Minta Maaf, Tiket Merak-Bakauheni Habis, Ungkap Penyebab Macet Panjang

Penyebab macet panjang di merak-Foto : ilustrasi-Net

"Tiket sudah habis dan bahwa menghimbau seluruh pengguna jasa yang mau menyebrangi tidak berangkat kecuali sudah ada tiket di tangan. Jadi memang sudah habis," kata Ira.

Ira memastikan tidak ada penambahan tiket seperti tiket kereta api atau pesawat terbang tidak bisa ditambah karena ada kuota yang telah ditetapkan. Termasuk tiket penyebrangan kapal.

BACA JUGA:Gelar Apel Siaga Kelistrikan Nasional, Dirut PLN Pimpin Kesiapan Keandalan Listrik Masa Lebaran 2024

BACA JUGA:Cara Memilih Skincare yang Cocok untuk Remaja, Jangan Salah Pilih Ya!

"Kalau sudah habis tidak ya bisa ditambah," ujar dia.

Budi Karya Sumadi juga mengungkap penyebab antrean kendaraan hingga belasan kilometer (km) menuju Pelabuhan Merak, Banten. 

Menurut Budi, hal tersebut disebabkan para pemudik yang datang belum punya tiket dan belum pada waktunya berangkat sudah tiba di lokasi.

"Seperti disampaikan bapak presiden terdapat jumlah yang melebihi dan mohon maaf ketidaktaatan masyarakat pengguna. Kalau di kereta api kan mereka beli tiket, dia datang 2 jam sebelumnya. Kalau ini, ada yang belum (beli) tiket bahkan jalannya besok pagi, dia sudah datang," kata Budi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin 8 April 2024.

BACA JUGA:Pria yang Meludah Saat Ditegur Ini Diduga Pegawai BUMN, Pertamina Lakukan Investigasi

BACA JUGA:Shio yang Dikenal Paling Menjaga Kesehatan dengan Hidup Bersih

Akibatnya, Budi mengungkap terjadi penumpukan penumpang hingga antrean yang mengular hingga belasan kilometer. Kondisi ini menurut Budi, juga masih terjadi pada pagi hari ini.

"Maka terjadilah antrean sebanyak lebih dari 10 km . Kita lakukan, kami datang bersama Pak Menko PMK, dengan TNI/Polri lalu kota rapatkan beberapa cara bertindak yang efektif kemarin. Pagi masih belasan kilometer," ucapnya.

Pihaknya dengan berbagai pihak terkait sudah melakukan rapat untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan kapal yang berangkat sampai Bakaheuni tidak perlu mengangkut penumpang kembali ke Merak. Langkah itu dilakukan untuk mempercepat pengangkutan penumpang yang menumpuk di Merak.

"Lalu kita lakukan mitigasi bahwa kapal itu kalau di Bakaheuni, tidak boleh muat sehingga dia bisa balik, dan relatif cepat. Dan di sini nggak bongkar. Jadi cepat untuk menarik," jelasnya.

Budi juga mengatakan diperlukan tambahan dermaga dan kapal untuk mengatasi kepadatan di Pelabuhan Merak. Hal ini juga telah dia sampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: