"Putri Ular" Cerita Rakyat dari Sumatera Utara

Ilustrasi Ular-kuritafsheen77-Capture Freepik

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Legenda dan cerita rakyat ini merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia, menceritakan kisah-kisah yang penuh dengan keajaiban, makna filosofis, dan pelajaran moral.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa legenda dan cerita rakyat yang terkenal dan menarik di Indonesia, yang menghidupkan khazanah budaya dan kepercayaan nenek moyang kita. Sebuah cerita rakyat dari Sumatera Utara.

Putri Ular

Alkisah, ada seorang putri yang amat cantik. Sayangnya, dia sering mengucapkan kata-kata buruk. Walau Raja dan Ratu kerap menegurnya, sang Putri tetap tak berubah.

Jika ada kejadian yang tidak menyenangkan hatinya, dengan mudahnya dia berkata buruk. ”Lebih baik jadi orang buta daripada harus memandangi wajahmu yang cemberut terus,” katanya suatu hari pada dayang istana.

Mendengar ucapan putrinya, Ratu jadi khawatir. ”Bagaimana jika kau benar-benar buta nanti?” tanya Ratu cemas. Putri tak peduli. Dari hari ke hari, Putri semakin sering berkata buruk. 

BACA JUGA:BBM Subsidi Tak Lagi untuk Mobil Pribadi, Bakal Cuma untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

Suatu hari, datanglah raja muda dari negeri seberang. Dia hendak melamar Putri untuk dijadikan permaisuri. Tentu saja Putri senang, apalagi raja muda itu juga tampan.

Pesta pernikahan akan dilaksanakan bulan depan. Putri ingin tampil cantik pada hari pernikahannya. Untuk itu, dia rajin merawat diri.

Tiap hari, dia mandi di danau kecil di belakang istana. Air mandinya dicampur dengan aneka bunga. Dengan dibantu dayang-dayangnya, Putri bisa mandi tiga kali dalam sehari.

Suatu sore, seperti biasa Putri mulai mandi. Tiba-tiba, ada seekor burung melintas cepat di atas kepalanya. Karena terkejut, Putri berteriak sambil mendongak.

BACA JUGA:Ini 5 Zodiak Pemaaf Namun Sulit Melupakan Kesalahan Orang Lain

Tak dinyana, burung itu malah mematuk hidungnya. Putri tak sempat menghindar. Darah pun berceceran dari hidungnya.

”Aduhh... hidungku!” teriak Putri. Sambil memegang hidungnya yang berdarah, Putri menangis dan kembali ke kamarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: