PT SAL Ukir Sejarah Pendidikan, Kurnia Jadi Perawat Pertama Suku Anak Dalam

PT SAL Ukir Sejarah Pendidikan, Kurnia Jadi Perawat Pertama Suku Anak Dalam

Kurnia (baju putih) merupakan warga Suku Anak Dalam pertama yang menjadi perawat, berkat PT SAL.-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - PT Sari Aditya Loka (PT SAL), perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah binaan Suku Anak Dalam (SAD), mencatat sejarah dengan suksesnya Kurnia seorang siswi SAD yang menjadi perawat pertama.

Prestasi ini tidak hanya mencerminkan tekad dan keberhasilan pribadi Kurnia, tetapi juga menunjukkan komitmen tinggi PT SAL dalam mendukung pendidikan masyarakat SAD.

"Rasa terima kasih saya tak cukup bila diungkapkan melalui kata-kata," ungkap Kurnia penuh haru. Ia merasa sangat bersyukur dan bangga karena telah dipercaya menerima Beasiswa program PT SAL.

Kurnia bercerita, sebelum ia memutuskan untuk belajar di Poltekkes kesehatan Jambi, banyak sekali pertimbangan dan perhitungan yang harus ia lalui. 

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Unggul Dalam Quick Qount, Tokoh Agama Ajak Warga Legowo dengan Hasil Pilpres 2024

BACA JUGA:Hadirkan Jaringan dan Layanan Broadband Terdepan, Telkomsel Siap Sukseskan Pemilu 2024

"Saya sebelumnya ingin langsung masuk Polwan tetapi harus ikut Bimbel terlebih dahulu, dan atas saran dari PT. SAL maka saya pilih sekolah dulu jadi perawat," terang Kurnia.

Tentu pilihan ini sangat sulit baginya, mengingat kondisi keluarga dan kebutuhan finansial untuk lanjut bersekolah atau masuk Polwan.

Kurnia sangat berterima kasih bisa mendapatkan Program beasiswa ini, yang juga membuktikan bahwa keputusannya untuk bersekolah di Poltekkes Keperawatan Jambi tidaklah salah. 

"Beasiswa ini punya makna lebih besar dibanding soal uang semata," lanjutnya.

BACA JUGA:Istri Cuma dapat 3 Suara, Suami Caleg di Kota Jambi Ngamuk, Ketua RT Luka, Anggota KPPS Patah Tangan

BACA JUGA:Sosok Rajif Sutirto, Sekretaris Pribadi Prabowo Subianto Ternyata Alumni FH UNJA

Menurutnya, orang tua bisa hidup dengan tenang tanpa harus khawatir soal biaya pendidikannya merupakan anugerah dan hadiah paling berharga yang pernah ia terima.

Selain itu, juga menjadi motivasi bagi warga SAD untuk semakin terbuka dan melangkah maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: