Hanyut di Sungai, Pekerja PETI di TNKS Sungai Penetai Ditemukan Dalam Kondisi Tak Bernyawa

Hanyut di Sungai, Pekerja PETI di TNKS Sungai Penetai Ditemukan Dalam Kondisi Tak Bernyawa

Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri dan masyarakat saat persiapan pencarian korban PETI di TNKS.-safrial/jambi-independent.co.id-

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) rupanya sudah masuk ke kawasan TNKS di Sungai Penetai, Desa Muara Empat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten KERINCI.

Aktivitas PETI ini, juga memakan korban. Seorang pekerja PETI yang dikabarkan hanyut terbawa arus sungai akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh warga.

Kapolsek Batang Merangin Iptu Julisman, dikonfirmasi soal kabar ditemukannya Edi Suparman Lubis (35) warga Koto Dua Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Kata Iptu Julisman, bahwa korban hanyut yang dilakukan pencarian oleh tim Basarnas bersama TNI,  Polri serta masyarakat sudah ditemukan.  

BACA JUGA:Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Hadiri dan Cek Pelayanan KB di Desa Sebapo

BACA JUGA:Dua Pria Ini Mengedarkan Uang Palsu di Kabupaten Bungo, Ini Cara Mereka Membuatnya?

“Ya, benar sudah ditemukan sekitar pukul ditemukan sekira pukul 17.15 wib Kamis 18 Januari 2024, hingga pagi ini belum bisa dievakuasi,” terangnya Jumat 19 Januari 2024.

Kapolsek Batang Merangin Iptu Julisman mengatakan, penemuan Edi Suparman Lubis itu tersebut oleh masyarakat Muara Hemat dan keluarga korban di hutan dalam sungai penetai dalam keadaan meninggal dunia.

Menurut Kapolsek, yang menjadi kendala sekarang adalah proses evakuasi yang agak sulit karena posisi ditemukan jauh didalam hutan.  

Untuk melakukan evakuasi jarak tempuh yang di lewati memakan waktu sekitar 6 jam perjalanan dengan medan jalan yang terjal, mendaki dan menurun.

BACA JUGA:Cocok untuk Penderita Diabetes, Ini 9 Olahraga untuk Menurunkan Gula Darah

BACA JUGA:Update Harga iPhone XR 128 GB Bekas, Dibawah Rp 5 Jutaan

Mengingat saat ini musim hujan sehingga jalan turun dari hutan tersebut licin sehingga memakan waktu lebih lama.

“Kemungkinan pagi ini pihak keluarga sudah berangkat untuk melakukan evakuasi," kata Iptu Julisman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: