Natal, Sinterklas, dan Pohon Natal
Natal, Sinterklas, dan Pohon Natal-Freepik/jambi-independent.co.id-
Semangat berbagi dan membantu yang berangkat dari kepedulian untuk menolong yang miskin, yang lemah, yang rentan, dan yang sangat membutuhkan, serta memberikan hadiah kepada yang berprestasi merupakan hikmah dari sikap yang diteladankan oleh Sinterklas.
Kepedulian dan aksi membantu yang miskin dan papa yang ditunjukkan Sinterklas sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya dalam kehidupan orang yang beragama Kristen, tetapi juga bagi semua agama dan segenap manusia, tanpa membedakan perbedaan latar belakang suku, ras, dan agama.
Ketika semakin banyak orang yang kaya mau memberi hati untuk membantu orang yang miskin dan renta, dan orang-orang yang berprestasi diberikan penghargaan, semakin banyak orang yang terbantu, semakin banyak pemberdayaan masyarakat secara sosial dan ekonomi, yang pada akhirnya bisa meningkatkan perekonomian, kemajuan, dan kesejahteraan.
BACA JUGA:Mau Konsumsi Minuman Kolagen? Perhatikan 6 Hal Ini
BACA JUGA:Simak, Ini 8 Tips Kembali ke Pola Hidup Sehat Setelah Libur Natal dan Tahun Baru
Hal ini pula akan bisa mendorong mengurangi kemiskinan ekstrem dak kemiskinan, hal yang diprioritaskan oleh pemerintah untuk ditanggulangi. Selain itu, akan mengurangi ketimpangan ekonomi di tengah masyarakat.
Selanjutnya, Pohon Natal hendaknya dimaknai sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan yang kemudian ditindaklanjuti dan dimanifestasikan dengan aksi-aksi untuk menanam pohon dan melestarikan lingkungan dan alam semesta.
Menurunnya daya dukung lingkungan yang disebabkan oleh banyaknya kerusakan hutan dan alam di seluruh dunia, harus disikapi dengan niat yang kuat untuk menanam pohon dan melestarikan alam.
Perubahan iklim dan pemanasan global, banyaknya bencana alam, semakin sulitnya ketersediaan air bersih, menurunnya produktivitas pertanian, menjadi alarming yang sangat serius untuk kita atasi bersama, yang harus dilakukan secara kolaboratif di seluruh dunia, seperti semangat yang diusung dalam Conference of the Parties (COP) ke-28 atau Konferensi Para Pihak anggota The United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), yang digelar di Abu Dhabi Uni Emirat Arab pada tanggal 30 November-12 Desember 2023.
BACA JUGA:8 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Mata
BACA JUGA:8 Tips Mengatasi Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur
Aksi-aksi nyata untuk menanam dan merawat pohon serta menyelamatkan lingkungan/alam, agar menjadi gerakan kolektif, demi mempertahankan hutan yang tersisa dan merawat alam, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, demi generasi saat ini dan anak dan cucu kita.
Hikmah yang terkandung dalam Natal, Sinterklas, dan Pohon Natal hendaknya menjadi makna yang hidup, yang dilakukan dengan konsisten dalam hidup sehari-hari, sehingga nilai-nilai Natal menjadi living values (nilai-nilai yang hidup) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang memberikan kemaslahatan kepada seluruh manusia, alam semesta, dan semua makhluk hidup di dalamnya.
Dengan demikian, Natal bukan seremoni peringatan dan perayaan semata, bukan pula hanya bersifat selebratif, tapi menghasilkan perubahan positif yang nyata, perubahan dalam pemikiran dan tindakan, seperti orang-orang Majus yang menemui bayi Yesus, tidak pulang dengan jalan yang sama, namun melalui jalan yang lain, artinya ada perubahan positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: