Apa Itu Virus Nipah? Kenali Penyebab dan Gejalanya, Bisa Kena Radang Otak!

Apa Itu Virus Nipah? Kenali Penyebab dan Gejalanya, Bisa Kena Radang Otak!

Ilustrasi virus nipah. Kenali penyebab dan gejala virus nipah.-ist/jambi-independent.co.id-freepik.com

Setelah masa inkubasi selama sekitar 4 hingga 14 hari setelah terpapar virus Nipah, gejala awal akan muncul.

Gejala-gejala tersebut dapat berlangsung selama 3 hingga 14 hari pertama dan mencakup demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, kesulitan bernapas, diare, dan muntah.

BACA JUGA:8 Cara Menjaga Kondisi Keuangan Tetap Aman, Meski Banyak Cicilan

BACA JUGA:Intip, Nih Ramalan Keuangan dan Rezeki Zodiak Sagitarius

Jika infeksi terus berkembang, gejala radang otak akan muncul. Beberapa gejala radang otak yang serius meliputi kantuk berat, kebingungan, kesulitan fokus, kejang, dan bahkan koma.

Gejala ini dapat memburuk dengan cepat, biasanya dalam 24 hingga 48 jam. Dalam kasus yang parah, kematian dapat terjadi setelah gejala radang otak muncul.

Penting untuk diingat bahwa beberapa kasus infeksi virus Nipah bersifat laten, yang berarti gejala dapat muncul beberapa bulan hingga tahun setelah terinfeksi.

Meskipun belum ada laporan kasus infeksi virus Nipah di Indonesia, penting untuk tetap waspada karena virus ini memiliki potensi penularan dari hewan atau orang yang terinfeksi dan dapat menjadi pandemi.

BACA JUGA:Rahasia Agar Pinjaman KUR BRI Cepat Cair, Cermati 9 Point Ini

BACA JUGA:Bisnis Rumahan Anda Langsung Berkembang, Ini Keuntungan dari KUR BRI 2023

Hindari kontak dengan hewan atau orang yang sakit, terutama di daerah-tempat terjadi wabah.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan setelah kontak dengan potensi penular virus Nipah, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kesigapan kita semua dalam memahami dan mencegah virus Nipah adalah kunci untuk menghindari penularan yang lebih luas. *

Artikel ini juga tayang di disway.id, dengan judul Waspada Virus Nipah, Berikut Ini Gejala dan Orang yang Berisiko Tertular

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: