Angkutan Batu Bara di Jambi Masih Langgar Jam Operasional, Transportir Bakal Pasang GPS

Angkutan Batu Bara di Jambi Masih Langgar Jam Operasional, Transportir Bakal Pasang GPS

Wadirlantas polda Jambi AKBP M Lutfi, saat berdialog dengan Transportir Angkutan Batu Bara, pada program Jumat Curhat Polda Jambi, Jumat 23 Juni 2023.-ist/jambi-independent.co.id-Bid Humas Polda Jambi

Tentu saja, ada harapan besar untuk John Eka Powa agar bisa menuntaskan masalah angkutan batu bara ini.

John Eka Powa sendiri, ketika diwawancara usai pelantikan mengatakan, pihaknya fokus bagaimana untuk meningkatkan kenyamanan transportasi. Tidak hanya untuk angkutan hasil tambang, tapi juga angkutan hasil bumi seperti kelapa sawit, dan angkutan orang. 

BACA JUGA:ALHAMDULILAH..!! Bansos Kemensos Cair hingga Miliaran Rupiah, Penerima PKH di Tanjab Barat Antri di PT POS

BACA JUGA:Banyak Temuan DPT Ganda, Ini Daftar Lengkap Jumlah DPT di Kabupaten Batanghari yang Sudah Terverifikasi

“Kita akan memanajemen transportasi bersama kepolisian. Bagaimana penggunaan jalan itu bisa nyaman ber transportasi, intinya itu,” kata John.

Dia mengatakan, memang ada titik-titik krusial kemacetan parah yang dilalui angkutan batu bara ini. Seperti di Tembesi dan Talang Duku yang harus diantisipasi.

Solusinya bisa saja dengan penambahan kantong parkir di Talang Duku. Namun, dirinya belum bisa menjanjikan berapa lama bisa mengatasi persoalan ini, karena akan mempelajari dan berkoordinasi terlebih dahulu dengan stakeholder terkait.

Terkait penambahan kantong parkir itu, dia mengatakan berproses. Untuk jangka pendek ini, akan dilakukan pembinaan terhadap kantong-kantong parkir yang sudah ada.

BACA JUGA:Direktur PT TBM Sebut Telah Melewati berbagai Tahapan untuk Dapat Proyek

BACA JUGA:Nah Loh! Izin Ponpes Al Zaytun Dicabut? Ini Penjelasan Jubir Kemenag

“Kita akan pelajari dulu, berkoordinasi, dan kolaborasi dengan semua pihak terkait. Yang jelas, kami akan mengurai kemacetan itu,” katanya.

Dia mengatakan, tidak bisa menetapkan target 100 hari atau sejenisnya. Karena pekerjaan mengurai macet ini, sifatnya progres.

Dia juga akan mencoba memaksimalkan jalur air untuk angkutan tambang ini. Namun, yang menjadi persoalan adalah terjadinya pendangkalan sungai Batanghari. Ada dua titik yang terjadi pendangkalan, seperti di Mersam dsn Malapari.

“Kita koordinasi juga tentang pendangkalan ini, apa akan dilakukan pengerukan sungai, atau bagaimana nanti,” katanya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: