Gawat Nih! Harga Sawit Terus Turun, Belum Ada Tanda-tanda Menggemberikan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Para petani sawit di Provinsi Jambi, nampaknya diminta kembali bersabar. Harga Tandan Buah Segar (TBS) kepala sawit yang terus turun, tentu membuat khawatir para petani yang menggantungkan hidupnya pada penjualan TBS. 

Tim atau kelompok kerja penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS) kepala sawit, Kamis 8 Juni 2023 telah menetapkan harga TBS. Harga ini berlaku untuk periode satu minggu ke depan. 

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi, Agus Rizal mengatakan, harga baru TBS itu berlaku selama periode 9-15 Juni 2023 ini. Dia mengatakan, terjadi penurunan harga pada TBS di Provinsi Jambi kali ini berdasarkan usia tanam. 

Namun lanjut Kepala Disbun Provinsi Jambi Agus Rizal, secara rata-rata kenaikan yang terjadi sebesar Rp42,61 per kilogramnya. “Memang, minggu ini harga TBS turun lagi,” katanya saat dikonfirmasi.

BACA JUGA:Waduh..!! KPK Panggil Beberapa Pejabat Merangin ke Jambi, Ada Apa Ya?

BACA JUGA:Cerita Abu Nawas, Ketika Istana Raja Hancur karena Lalat

Agus mengatakan, untuk harga TBS di umur 10-20 tahun sebesar Rp2.128,60 pre kilogram. Ini berarti terjadi penurunan harga sebesar Rp46,42 per kilogram dari periode yang lalu.

Kemudian untuk TBS usia 3 tahun ditetapkan pada harga Rp1.676,74 per kilogram. Kemudian untuk usia tanam 4 tahun ditetapkan seharga Rp1.775,81 per kilogramnya.

Selanjutnya, TBS usia tanam 5 tahun ditetapkan harga Rp1.858,64 per kilogram. TBS usia tanam 6 tahun seharga Rp1.937,16 per kilogram, usia 7 tahun seharga Rp1.986,21 per kilogram. 

Kemudian, TBS masa tanam 8 tahun, dihagai Rp2.027,16 per kilogram. TBS di usia 9 tahun seharga Rp2.067.90 per kilogram.

BACA JUGA:Sulit untuk Setia, 5 Zodiak Ini Dikenal Doyan Selingkuh, Kamu Termasuk Gak?

BACA JUGA:Komitmen Menyediakan Layanan Digital, PLN Mobile Wara-Wiri di Provinsi Bengkulu

Untuk TBS usia tanam 10-20 tahun, ditetapkan harga Rp 2.128,60 per kilogram, dan TBS usia 25 tahun seharga Rp1.963,80 per kilogram. Penurunan harga ini, menurutnya karena dipengaruhi oleh harga pasar yang juga turun. 

“Penurunan harga ini, karena harga pasar juga turun,” kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agus Rizal.

Sumber: