Makna Telinga Berdengung Menurut Islam

Makna Telinga Berdengung Menurut Islam

ilustrasi telinga-pixabay-https://jambiindependent.disway.id/

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Berdengungnya telinga baik di sebelah kiri maupun kanan umumnya dikaitkan dengan kesehatan. 

Ketika telinga berdenging secara terus-menerus dalam jangka waktu lama, sebaiknya segera mencari bantuan medis di klinik atau dokter terdekat. 

Namun, bagaimana jika telinga tiba-tiba berdenging? Dalam konteks Islam, fenomena ini memiliki makna tertentu.

Menurut NU Online, dalam Islam, jika telinga tiba-tiba berdenging selama beberapa detik dengan bunyi 'nging', hal itu merupakan peringatan bagi orang yang mengalaminya. 

BACA JUGA:Ternyata Keseringan Duduk dengan Menyilangkan Kaki Tak Baik, ini Dampaknya

BACA JUGA:Bukannya Masuk Surga, Ada Sahabat Nabi Penghafal Alquran yang Masuk Neraka, Inilah Kisah Ar-Rajjal Bin Unfuwah

Peringatan ini mengingatkan kepada Rasulullah SAW, dan disarankan bagi orang yang mengalami hal tersebut untuk segera membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Sabda Rasulullah saw. terkait dengan hal ini adalah sebagai berikut: "Jika telinga salah seorang di antara kalian berdengung, maka hendaknya ia mengingatku (Rasulullah saw), membaca shalawat kepadaku, dan mengucapkan: dzakarallahu man dzakarani bi khairin" (HR. al-Hakim, Ibn as-Sinni, at-Thabarani).

Dalam komentar terhadap hadits tersebut, az-Zaila'i menjelaskan bahwa tidak hanya cukup untuk mengingat Rasulullah saw., tetapi juga penting untuk bershalawat kepadanya dan mengucapkan: "dzakarallahu man dzakarani bi khairin". 

BACA JUGA:PPDB SMAN/SMKN Provinsi Jambi Tahun 2023, Gubernur Jambi Minta Tak Ada yang Lewat Pintu Belakang

BACA JUGA:Wow! Rupanya Ini 3 Zodiak yang Paling Rajin Kerja, Capricorn Jangan Sia-siakan

Hal ini menunjukkan bahwa dalam situasi tersebut, seseorang perlu mengingat dan memuji Rasulullah saw. (Abdurrauf al-Munawi, Faidlul-Qadir).

Masalah telinga berdenging juga pernah dibahas dalam Muktamar Nahdlatul Ulama ke-11 di Banjarmasin pada tanggal 19 Rabiul Awwal 1355 H/9 Juni 1936. 

Dalam Muktamar tersebut dijelaskan bahwa bunyi "nging" dalam telinga menandakan bahwa Rasulullah saw. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: