Ada oknum TNI yang Jual Senjata dan Amunisi ke KKB Papua, Ini Perintah KASAD Dudung Abdurachman

Ada oknum TNI yang Jual Senjata dan Amunisi ke KKB Papua, Ini Perintah KASAD Dudung Abdurachman

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman -Foto/dok: Dispenad.-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Belakangan, penjualan senjata api dan amunisi ilegal di wilayah Papua meningkat. Ini terjadi sejak beberapa tahun belakangan.

Hal ini juga disadari oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Dudung Abdurachman. Dia mengatakan bahwa aktifitas ilegal ini memang meningkat di Papua.

Bukan hanya itu, yang membuat Jenderal Dudung risih adalah, penjualan senjata api dan amunisi ilegal itu justru melibatkan oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Oknum TNI ini menurut Jenderal Dudung, menjual senjata api dan amunisi ilegal itu ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. 

BACA JUGA:Duh! Rencana Mau Direlokasi, Puluhan Kios Kantin PKK di Samping Polres Merangin Kebakaran

BACA JUGA:5 Zodiak Paling Sering Dibully, Sangat Sabar dan Penurut

Jenderal Dudung tentu tak mau membiarkan ini berlarut-larut begitu saja. Dia langsung melakukan koordinasi untuk memecahkan masalah ini.

Kepada seluruh jajaran di bawahnya, Jenderal Dudung memberi perintah tegas. Lakukan pengawasan super ketat terhadap seluruh prajurit.

Hal ini menurutnya tak bisa dibiarkan. "Oknum TNI pengkhianat negara yang menjual amunisi dan senjata ilegal kepada KKB Papua, harus ditindak tegas," ucap Jenderal Dudung dikutip dari sumeks.co, Minggu, 14 Mei 2023.

Terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI-AD, Brigjen TNI Hamim Tohari juga berharap agar penjualan senjata api serta amunisi ilegal ini tak terulang lagi.

BACA JUGA:Setelah BSI, Kini M-Banking BCA Error, Warganet : Gak Bisa War Tiket Coldplay, Mending Nabung di Celengan Ayam

BACA JUGA:Dana CSR Batu Batu Bara di Jambi Baru Terpakai Rp900 Juta, Ini Penjelasan Sekda Provinsi Jambi

Untuk itu kata dia, memang ada beberapa hal penting yang harus dilakukan, sesuai perintah dari pimpinan.

Yang jelas kata dia, adalah pengawasan yang ketat terhadap seluruh prajurit khususnya yang akan berangkat ke Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: