Lumbung Padi Terbesar di Tanjab Timur Alami Penurunan Hasil Panen, Ini Penyebabnya

Lumbung Padi Terbesar di Tanjab Timur Alami Penurunan Hasil Panen, Ini Penyebabnya

Tanggul rusak sebabkan lumbung padi terbesar di Tanjab Timur alami penurunan hasil panen-ist/jambi-independent.co.id-

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kerusakan tanggul dan pintu air di sekitar lahan persawahan yang ada di Desa Simpangdatuk, Kecamatan Nipahpanjang, Kabupaten Tanjab Timur telah memberikan dampak yang luar biasa terhadap hasil panen padi di wilayah tersebut.

Tanggul yang dibangun sekitar 10 tahun yang lalu dengan lebar sekitar 3 meter itu, sejak awal tidak pernah dilakukan peremajaan atau diperbaiki secara berkala.

Hal itu tentunya sangat berdampak besar terhadap lokasi pertanian di desa tersebut yang merupakan lumbung padi terbesar di Kabupaten Tanjab Timur, yang memiliki luas lahan sekitar 1.200 hektare.

Kades Simpangdatuk, Ambo Erik, saat diwawancarai terkait hal ini, Selasa 7 Maret 2023 mengatakan, kondisi pertanian di wilayahnya sangat jauh menurun, akibat kondisi sirkulasi pengairan yang ada di lokasi tersebut yang sudah tidak bisa diatasi lagi.

BACA JUGA:Saat Rekontruksi Penganiayaan David, Mario Dandy Ngaku Adiknya Dilecehkan David, Polda Metro Jaya Lakukan Ini 

BACA JUGA:Deretan Zodiak Yang Miliki Sifat Suka Melamun Sambil Berimajinasi

"Lebih kurang 3 tahun ini, beberapa lokasi sawah di desa kami ini dilanda masalah akibat adanya tanggul dan pintu air yang jebol," ucapnya.

Dampak dari adanya kerusakan tanggul milik perusahaan perkebunan yang ada disekitar lokasi pertanian di desa tersebut, membuat lahan persawahan milik 8 kelompok tani yang ada di RT 1 sampai RT 5 mengalami penurunan hasil panennya.

"Akibat kondisi seperti yang kami hadapi saat ini, hasil panen padi di lokasi itu mengalami penurunan hingga 60 persen. Biasanya dalam satu hektar bisa panen 100 karung padi, sekarang ini cuman dapat 40 karung," ujarnya.

Baru-baru ini saja, lokasi lahan pertanian di desa tersebut sudah tergenang air selama 4 bulan. Hal itu tentu sangat menyulitkan petani untuk melakukan proses penaburan benih padi di tahap selanjutnya.

BACA JUGA:Patroli Kawal Hak Pilih, Bawaslu Sarolangun Dihadang Banjir dan Tanah Longsor 

BACA JUGA:Promo KFC Hari ini, Nikmati Paket Kombo Duo dengan Harga Spesial

"Lokasi sawah ini kan tidak boleh terlalu banyak air dan juga tidak boleh terlalu kekurangan air. Jadi, kalau pintu airnya bagus, kita bisa mengontrol kebutuhan air untuk lahan pertanian itu. Sebab, itu lah kunci keberhasilan pertanian di desa kami ini," ungkap Kades ini.

Dirinya berharap, pihak perusahaan bisa memperbaiki kerusakan tanggul yang ada disekitar lokasi pertanian itu, agar hasil panen padi milik kelompok tani desa setempat bisa meningkat lagi seperti sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: