SMAN 1 Batanghari Diduga Pungli Rp 800 Ribu, Klaim untuk Outing Lawatan Sejarah ke Bengkulu

SMAN 1 Batanghari Diduga Pungli Rp 800 Ribu, Klaim untuk Outing Lawatan Sejarah ke Bengkulu

Bus yang membawa siswa SMAN 1 Batanghari ke Bengkul-Foto : Subhi-Jambi-independent.co.id

BATANGHARI,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - SMAN 1 Batanghari diduga melakukan pungli terhadap siswa. Pihak sekolah melakukan pungutan sebesar Rp 800 ribu. 

Uang tersebut diklaim untuk kegiatan outing lawatan sejarah ke Bengkulu yang mulai berangkat pada Kamis, 23 Februari 2023.

Keberangkatan outing ke Bengkulu diikuti oleh sebanyak 7 bus. Diikuti oleh sebanyak 170 siswa siswi kelas 2 IPA/ IPS  SMAN 1 Batanghari.

Terkait hal ini, Dinas Pendidikan Propinsi Jambi  serta pihak pengawas sekolah dan ketua komite sekolah yang ada di Kabupaten Batanghari mengakui tidak mengetahui adanya kegiatan dan uang pungutan tersebut.

BACA JUGA:Viral Video Diduga Mario Dandy Aniaya David Beredar di Media Sosial

BACA JUGA:Simak, Begini cara Gunakan e-KTP Digital di HP, Lengkap dengan Link Downloadnya

Diketahui informasi iuran outing lawatan sejarah ke Propinsi Bengkulu dipatok sebesar Rp.800.000/ per siswa.

Korwil dan pengawas sekolah Nu Irwan yang ada di Kabupaten Batanghari mengaku tidak  mengetahui kegiatan ini. "Memang seharusnya pihak sekolah memberitahu kegiatan ini terlebih dahulu," ujarnya.

Sementara Kabid SMA Dinas Pendidikan Propinsi Jambi Harmadeli mengatakan bahwa keberangkatan siswa kelas XI SMAN 1 Batanghari merupakan salah satu implementasi kurikulum merdeka. Dalam hal ini SMN 1 Batanghari merupakan sekolah penggerak.

"Memang saat ini kita belum mengetahui secara pasti mengenai hal ini," ujarnya.

BACA JUGA:Mobil Box Bawa Batu Bara Diamankan, Sopir Ngaku Ambil Batu Bara dari PT JPC-TDE Sarolangun

BACA JUGA:Laksanakan Jumat Curhat, Kapolres Bungo Bertemu Warga Komplek Lintas Asri

Harmadeli juga tidak banyak komentar mengenai hal ini.  Lantaran  dirinya tidak mengetahui keberangkatan siswa SMAN 1 Batanghari dalam kegiatan lawatan sejarah ke Bengkulu.

"Terkait surat pemberitahuan dari sekolah,hingga saat ini suratnya belum masuk ke Dinas dan belum saya terima," ujarnya. 

Sementara orang tua siswa SMAN 1 Batanghari membantah adanya pernyataan kesepakatan anaknya untuk mengikuti lawatan sejarah dengan membayar uang iuran wajib Rp 800 ribu rupiah untuk lawatan sejarah ke Bengkulu. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: