Viral Video Pria di Pesantren Tolak Dievakuasi Bersama Belasan Santri dari Erupsi Semeru : Itu Urusan Saya

Viral Video Pria di Pesantren Tolak Dievakuasi Bersama Belasan Santri dari Erupsi Semeru : Itu Urusan Saya

Pria berpeci menolak dievakuasi dari erupsi semeru-Twitter/@merapi_uncover-

Petugas yang evakuasi meminta agar pernyataan pria ini direkam untuk menjadi bukti jika menolak dievakuasi.

"Bapak ini mengeluarkan pernyataan sikap kalau ini urusannya beliau. Masalah keselamatan santrinya itu urusan beliau. Kita sudah melakukan hal semaksimal mungkin," tegas seorang petugas.

BACA JUGA:Jalan Sridadi Dibuka Lagi untuk Batu Bara, Kapoda Jambi Minta Angkutan Ikuti Aturan

BACA JUGA:Jalan Rusak di Kabupaten Batanghari Selesai Diperbaiki, Ini Penjelasan BPJN Wilayah IV

"Ada berapa orang di sini?" tanya petugas.

"Ada 15 orang," sahut pria berpeci.

 Gunung Semeru, Jawa Timur saat ini sedang mengalami erupsi dan berstatus awas, pada 4 Desember 2022.

Status erupsi Gunung Semeru awalnya Siaga III dan kini memasuki level IV atau "Awas". Gunung Semeru bahkan sudah memuntahkan guguran awan panas sejauh 7 KM.

Menurut Kementerian ESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.

Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 km.

Saat siaran pers ini dibuat, fenomena APG Gunung Semeru masih berlangsung.

BACA JUGA:Ayoo Daftar..! LPDP Buka Lowongan untuk Tenaga Kontrak, Cek Syarat dan Ketentuannya

BACA JUGA:Gudang BBM Ilegal di Ogan Ilir Terkunci saat Didatangi Satgas Ops Illegal Drilling Polda Sumsel

Sebagai antisipasi dampak risiko dari APG Gunungapi Semeru, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang turun ke lapangan untuk kaji cepat dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

 “Kami sudah berada di pos pantau. APG saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5 sampai 7 kilometer. Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak,” jelas Joko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang, melalui siaran pers yang diterima disway.id, Minggu 4 Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id