Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga, Aksi Kamisan di Jambi Kecam Pembiaran Kematian Akibat Angkutan Batu Bara

Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga, Aksi Kamisan di Jambi Kecam Pembiaran Kematian Akibat Angkutan Batu Bara

Aksi Kamisan yang digelar di Kota Jambi, ikut mengangkat isu angkutan batu bara.-deki/jambi-independent.co.id-Deki

KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Aksi Kamisan Jambi yang digelar pada Kamis 3 November 2022  di simpang BI perkantoran Gubernur Jambi, menyuarakan persoalan Hak Asasi Manusia (HAM) yang dinilai terabaikan. 

Aksi Kamisan Jambi yang menyuarakan persoalan HAM kali ini, juga digelar di beberapa daerah di Provinsi Indonesia.

Aksi Kamisan Jambi mengangkat tema "Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga" ini sebagai gerakan moral. Koordinator Aksi, Irwanda Nauufal Idris mengatakan dalam aksi ini juga menyikapi persoalan HAM yang terabaikan pada masa lalu, masa sekarang maupun masa yang akan datang.

"Kami menyuarakan hal ini sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kami dalam memperjuangkan HAM, baik Isu HAM yang beredar di nasional maupun Isu HAM yang  terabaikan di Provinsi Jambi ini," katanya.

BACA JUGA:Kominfo Sebut Distribusi STB Gratis Sudah 99, 3 Persen

BACA JUGA:Satgas TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi Simpati Atas Kebakaran Rumah Warga

Ia menegaskan, sejumlah tuntutan mereka adalah menolak kenaikan harga BBM yang berdampak buruk terhadap masyarakat jambi, selamatkan ekosistem Sungai Batanghari dari pencemaran industri.

Kemudian menolak tambang rakyat yang merupakan solusi palsu atas kesenjangan ekonomi masyarakat, dan mengecam pembiaran terhadap masalah kematian akibat aktivitas angkutan batu bara

"Kami juga mengingatkan negara untuk memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya. Mulai dari tragedi Tanjung Priok 1984, Tragedi Semanggi II 1999, Pembunuhan Munir 2004, hingga brutalitas aparat dalam aksi Reformasi Dikorupsi yang baru saja terjadi 2019 lalu. Peristiwa yang terjadi di bulan September tersebut kemudian oleh KontraS disebut sebagai September Hitam," jelasnya. 

Menurutnya, Aksi Kamisan ini terus dilaksanakan setiap hari Kamis oleh setiap orang, dengan cara sendiri dan tujuan bersama. Banyak anak muda yang kini ikut berpartisipasi dalam menyerukan Kamisan."Hari–hari ini sudah banyak mahasiswa yang membuat skripsi, disertasi, film, lagu, hingga esai foto tentang Kamisan," ujarnya. 

BACA JUGA:Di Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, Buaya Muara Berkeliaran di Belakang Rumah Warga

BACA JUGA:Kebijakan Gubernur Beli Beras Lokal Tak Berbasis Data

Pegiat aksi Kamisan tidak akan pernah bosan memperjuangkan cita-cita menegakkan supremasi hukum dan menghapus impunitas. 

"Generasi muda Indonesia khususnya di Provinsi Jambi harus meneruskan perjuangan pendahulunya, demi menegakkan supremasi hukum dalam kasus pelanggaran HAM berat masa lalu dan menghapus impunitas," harapnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: