572 Prajurit dan PNS Korem Jalani Tes Urin, Danrem 042/Gapu: Terlibat Narkoba, Dipecat

572 Prajurit dan PNS Korem Jalani Tes Urin, Danrem 042/Gapu: Terlibat Narkoba, Dipecat

URINE: Ratusan hasil urine prajurit Korem 042/Gapu-ist/jambi-independent.co.id-

KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Sedikitnya, 572 prajurit dan PNS Korem 042/Gapu, menjalani tes urin, Senin 31 Oktober 2022.

Dari tes tersebut, semua dinyatakan negatif mengandung zat atau obat terlarang.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari sosialiasasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Korem 042/Gapu, di Makorem.

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya dengan berbagai implikasi dan dampak negatifnya, merupakan suatu masalah internasional maupun nasional yang sangat kompleks.

BACA JUGA:5 Desa di Provinsi Jambi Belum Dialiri Listrik, 4 di Merangin, 1 di Kerinci, Ini Kata Kadis ESDM

BACA JUGA:Kinerja Kuartal III Tahun 2022: J Trust Bank Bukukan Laba Bersih dengan Kondisi Permodalan yang Semakin Kuat

“Yang dapat merusak dan mengancam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara serta dapat melemahkan ketahanan nasional dan menghambat jalannya pembangunan,” kata Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Danrem menegaskan bahwa Korem 042/Gapu telah bertekad bulat, akan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Narkoba merupakan bahaya yang harus diperangi bersama dan segera ditangani sedini mungkin dan bagi prajurit dan PNS yang terlibat akan diproses pemecatan," tegasnya.

Perlu diketahui, bahwa dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi serta semakin maraknya pemberitaan tentang tindak kejahatan teroris dan peredaran narkoba, maka muncul kelompok yang menamakan kelompok dunia maya.

BACA JUGA:Hingga 3 November, Harga Sawit di Jambi Rp 2.479 per Kilogram

BACA JUGA:JPU Curiga ART Ferdy Sambo Gunakan Earphone, Hakim Ancam jadi Tersangka jika Berbohong

Di berbagai media cetak diungkapkan, bahwa pengguna barang terlarang tersebut tidak hanya di kota-kota, tetapi sudah merambah ke desa-desa. Mulai dari kalangan ekonomi kelas atas sampai golongan ekonomi lemah.

Bahkan sudah sangat meresahkan masyarakat dan membahayakan perkembangan generasi muda, sehingga memerlukan penanganan yang terpadu dan serius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: