Kasus Gagal Ginjal Akut Sebabkan 2 Anak di Jambi Meninggal Dunia, 1 Kasus Gagal Ginjal Masih Diperiksa

Kasus Gagal Ginjal Akut Sebabkan 2 Anak di Jambi Meninggal Dunia, 1 Kasus Gagal Ginjal Masih Diperiksa

Ilustrasi ginjal-Pixabay -Pixabay.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher JAMBI mencatat ada dua anak yang meninggal dunia karena kasus gagal ginjal akut misterius atau AKI Unknown. Saat ini, kasus gagal ginjal kembali ditemukan pada anak berusia dua tahun.

Hal ini dibenarkan oleh Wakil Direktur RSUD Raden Mattaher Jambi dr Anton Trihartanto saat dikonfirmasi pada Kamis, 20 Oktober 2022.

"Untuk dua kasus yang sudah terkomfirmasi sebagai kasus gagal ginjal akut atau AKI Unknown itu diderita oleh anak berusia 8 tahun dan meninggal dunia, satu kasus lagi diderita oleh anak berusia 2 tahun dan saat ini masih kita lakukan perawatan, namun masih kita lakukan pemeriksaan apakah termasuk kasus gagal ginjal akut atau bukan," ucapnya.

Ditambahkan dr Anton, bahwa semua kasus gagal ginjal ini berada di kawasan Kota Jambi. Saat ini, pihak Rumah Sakit masih melakukan pemeriksaan intensif kepada anak berusia 2 tahun ini yang sudah diketahui mengalami gagal ginjal.

BACA JUGA:Tak Ada Kaitannya Dengan Gagal Ginjal Akut, BPOM Sebut Obat Sirup Berbahaya Tidak Beredar di Indonesia 

BACA JUGA:Warga Senang, Jalan yang Dibangun Satgas TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi Bisa Dilewati

"Mengingat anak ini ada gangguan mental, kemudian ada masalah pencernaan dan gangguan saluran kencing, posisi anak itu  tidak ada air kencingnya, saat ini sedang koordinasi dengan dokter anak berhubungan dengan gangguan kencing sehingga gagal ginjal atau masuk ke dalam AKI ini juga," tambahnya.

Untuk gejala gagal ginjal akut yang telah menyebabkan dua anak meninggal dunia, kata dr Anton ditandai dengan gejala suhu tubuh panas, lalu muntah terus buang air kecil sangat susah atau nyeri dibagian seluruh perut, dan air kencingnya sedikit.

"Mohon kiranya apabila masyarakat punya anak yang mengalami demam tinggi, pilek batuk dan sebagainya agar jangan mengkonsumsi obat sirup dulu sesuai dengan arahan dari Kemenkes dan selalu bawa ke Dokter," tutupnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: