Founder BKDZN Pacu Semangat Pemimpin Muda, Beberkan Penyebab Orang Belum Sukses

Founder BKDZN Pacu Semangat Pemimpin Muda, Beberkan Penyebab Orang Belum Sukses

Founder BKDZN Pacu Semangat Pemimpin Muda--

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Gerakan Moral Berani Keluar Dari Zona Nyaman (BDKZN) terus menebar manfaat.  Gerakan non profit ini menggelar zoom meeting yang diikuti puluhan peserta yang merupakan pimpinan-pimpinan muda pengadilan agama yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Zoom meeting dengan tema Pemimpin Tangguh di Segala Situasi ini menghadirkan 3 narasumber hebat, Founder BKDZN Arief Hidayat, Ketua PA Muara Teweh - Kalimantan Tengah, Mulyadi dan Wakil Ketua PA Badung - Bali, Abdul Mustofa, serta dipandu host kawakan Wakil Ketua PA Tulang Bawang Tengah – Lampung,  Fitri.


Arief Hidayat dalam pemaparannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah upaya untuk menjadikan hidup lebih bermakna, agar dapat memberikan yang terbaik untuk lembaga atau apapun profesi yang sedang digeluti.

Dengan melakukan yang terbaik kata Arief, nantinya akan menjadi Legacy dan kenangan indah bagi generasi berikutnya.  

“Bersemangat membersamai para pemimpin muda dan calon pemimpin muda, sharing knowledge and sharing experience menjadi Pemimpin Tangguh di Segala situasi dengan semangat Menjadikan hidup lebih bermakna dengan menyertakan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa dalam setiap aktifitas. Berikan yang terbaik sebagai apapun kita sehingga menjadi Legacy dan kenangan indah bagi generasi setelah kita,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Sesditjen Badilag MA-RI ini, Kamis 6 Oktober 2022

Menjadi pemimpin yang sukses menurut Arief, harus telah mengetahui apa yang ia akan lakukan untuk memajukan suatu lembaga.  Efek dari pemimpin seperti itu sambungnya, akan dapat  menularkan kesuksesan untuk tim dan orang lain.

Lantas apa penyebab seseorang belum sukses atau gagal? Penyebabnya ada beberapa hal, diantaranya sambung Founder BKDZN ini ialah orang tersebut selalu pesimis, malas, tidak berbuat, dan lupa bersyukur.

“Jangan sia-siakan masa muda agar dapat menatap masa tua yang  luar biasa. Kalau masih muda pesimis, malas, tidak berbuat dan lupa bersyukur, masa tua akan suram. Lawan penyebab ketidaksuksesan itu. Syukuri apa yang diberikan Tuhan dengan melaksanakan tanggung jawab dan tugas sebaik-baiknya, masih banyak orang di luar sana yang belum seberuntung kita. Kita syukuri, dan kita bantu yang lain untuk menjadi sukses, agar kita bsia sukses bersama,” tegasnya.

Tidak hanya itu saja, pemimpin itu harus sukses memimpin diri sendiri dan bisa sukses memimpin orang banyak.

Dijelaskan Arief Hidayat, untuk menjadi pemimpin yang sukses, kita dituntut untuk mampu memimpin diri sendiri terlebih dahulu. Hal itu dapat terwujud jika sesoerang mampu menjaga integritas, tangguh, optimis, rendah hati dan ikhlas.

“Setelah mampu memimpin diri sendiri kita akan dapat dengan mudah memimpin orang lain untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar,” tukasnya.

Bagaimana bisa sukses memimpin orang lain? Dikatakan Arief Hidayat, untuk memimpin orang lain, seseorang harus menjadi role model, menjadi problem solver, mampu mengambil alih tanggung jawab, mampu menciptakan suasana kondusif, bisa mengindari konflik kepentingan, mampu menghindari masalah, bisa mengendalikan emosi dan harus punya jaringan yang luas.

“Dengan demikian, apabila seseorang sudah dapat melalukan point-point di atas itu, maka pengaruh besar akan sangat nyata, semua tim kerja anda akan selalu ingin berbuat untuk kemajuan dan mendukung program kerja yang telah dibuat,” katanya.

Sementara itu, narasumber lainnya Wakil Ketua PA Badung - Bali, Abdul Mustofa, menerangkan kesuksesan itu adalah melalukan yang terbaik.
Sedangkan jika ada jabatan, pendapatan atau ketenaran yang didapati setelah kita melakukan yang terbaik adalah bonus dari yang maha kuasa.

“Untuk bisa sukses di setiap kondisi ada tiga hal yang harus diperhatikan, pertama harus memiliki kemampuan, harus memiliki team kerja, influence atau kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat melakukan hal-hal baik, dengan itu semua kita akan siap menjadi pemimpin di segala situasi,” jelas doktor muda ini.

“Tentukan tujuan dan beraksi untuk mencapainya. Apapun masalah yang kita hadapi itu Netral, tinggal kita yang menentukan negatif atau positif. Tanamkan jiwa pantang menyerah, nanti akan jadi kebiasaan, apapun kendalanya akan kita hadapi,” imbuhnya.  

Sementara itu Nara Sumber lainnya, Mulyadi, Ketua PA Muara Teweh, Kalimantan Tengah, juga tak mau kalah. Dalam pemaparannya, ia menyebutkan bahwa di segala situasi pemimpin harus mampu keluar dan mengatasi masalah. “Jadilah pemimpin yang selalu meyakini ada solusi dalam setiap masalah yang dihadapi, selalu melihat sisi positif, cepat beradaptasi, selalu menerima saran dan lain sebagainya,” pungkasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: