Investor Harus Sabar, Harga Emas Hari ini Kembali Merosot

Investor Harus Sabar, Harga Emas Hari ini Kembali Merosot

Harga emas hari ini naik-Ricardo-Jpnn.com

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Harga emas beberapa hari ini membuat investor kian resah. Pasalnya sudah hsrgs emas terus mengalami penurunan.

Harga emas kembali merosot pada akhir perdagangan hari ini Kamis (Jumat pagi WIB).

Emas berjangka tergelincir USD 10,1 atau 0,58 persen menjadi USD 1.726,20 pada Rabu (31/8), setelah jatuh USD 13,4 atau 0,77 persen menjadi USD 1.736,30 pada Selasa 30 Agustus 2022.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terpangkas lagi USD 16,90 atau 0,98 persen menjadi ditutup pada USD 1.709,30 per ounce, setelah jatuh ke level terendah sesi di USD 1.699,10 per ounce.

BACA JUGA:Waduh, Harga Barang-barang Sudah Meroket padahal BBM Belum Naik

BACA JUGA:Mobil Penjemput Jamaah Umroh Terjun ke Kanal di Tanjab Timur

Penurunan logam mulia itu memperpanjang kerugian untuk hari kelima beruntun karena tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan USD yang lebih kuat menjelang laporan data pekerjaan AS.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis 1 September 2022 sementara indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya mencapai tertinggi baru 20 tahun, di 112, level puncak sejak Juni 2002 seperti dikutip dari JPNN.com.

"Harga emas telah terjun bebas, setelah putaran lain data ekonomi yang kuat menunjukkan The Fed dapat memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga," kata analis di platform perdagangan daring OANDA Ed Moya.

Moya menyebutkan emas menjadi karung tinju karena lonjakan imbal hasil obligasi telah memperkuat USD.

BACA JUGA:Resmi! Kapolda Jambi Mutasi Kapolsek Kota Baru, Ini Jabatan Barunya

BACA JUGA:Sering Tidak Bisa Mengalirkan Air ke Pelanggan, Ini yang Terjadi di SPAM IKK Kecamatan Muara Sabak Timur

"Itu baru saja menjadi berita buruk di mana-mana untuk emas. Tidak ada penangguhan hukuman yang terlihat untuk emas sampai pergerakan lebih tinggi dengan imbal hasil obligasi global berakhir," terang Moya.

Emas dinilai tertekan oleh data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan angka positif pada Kamis 1 September 2022. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 5.000 menjadi 232 ribu dalam pekan yang berakhir 27 Agustus.

Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS dari S&P Global direvisi lebih tinggi menjadi 51,5 poin pada Agustus dari pembacaan awal 51,3.

BACA JUGA:Warga Kota Jambi Ini Didenda Rp 5 Juta, Gara-Gara Buang Sampah Sembarangan, Begini Kronologisnya

BACA JUGA:Lima Sekawan

Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks manufaktur tetap di 52,8 persen, sama seperti Juli, mengalahkan ekspektasi dan tetap di atas ambang batas 50 persen yang mengindikasikan ekspansi.

Moya menambahkan pasar sekarang fokus pada data penggajian non pertanian (NFP) AS yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat. Pembacaan yang kuat kemungkinan akan mempengaruhi The Fed menuju pengetatan kebijakan yang lebih agresif. * 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com