Harga Emas Lagi-lagi Ambruk, Waduh Rugi nih....!

Harga Emas Lagi-lagi Ambruk, Waduh Rugi nih....!

Harga emas hari ini ambrol lagi-Ricardo-Jpnn.com

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID  - Pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), harga emas lagi lagi kembali merosot

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh USD 13,4 atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada USD 1.736,30 per ounce. Emas berjangka menetap di level terendah sejak akhir Juli.

Kemerosotan harga emas memperpanjang penurunan untuk sesi ketiga berturut-turut karena tertekan oleh data ekonomi Amerika Serikat.

BACA JUGA:Wah, Ada Perbedaan Keterangan antara Ferdy Sambo dan Bharada E saat Rekonstruksi

BACA JUGA:Ini Adegan Ferdy Sambo Menembak secara Liar, Brigadir J Berlutut Mohon Ampun Terjawab di Rekonstruksi

Kendati demikian, ada kemungkinan laju penurunan emas terhenti karena pelemahan USD.

Emas berjangka turun tipis USD 0,10 atau 0,01 persen menjadi USD 1.749,70 pada Senin (29/8), setelah anjlok USD 21,60 atau 1,22 persen menjadi USD 1.749,80 pada Jumat 26 Agustus 2022 seperti dikutip dari JPNN.com

USD melemah pada Selasa 30 Agustus 2022 karena euro memperoleh momentum. Greenback mundur terhadap euro di tengah ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan memperketat kebijakan moneter lebih agresif dari yang diperkirakan sebelumnya.

Namun, prospek logam kuning sangat tertekan oleh prospek suku bunga AS yang lebih tinggi.

BACA JUGA:Kapolda Jambi Mutasi Sejumlah Pejabat Polres Bungo, Ini Nama-namanya

BACA JUGA:Truk Batu Bara Rusak, Turut Jadi Alasan Kemacetan di Paal X

Emas merosot pekan lalu setelah The Fed mengisyaratkan tidak memiliki rencana untuk melonggarkan jalur pengetatan moneternya. Langkah itu mendorong USD ke puncak 20 tahun, dan juga menaikkan imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek. Data ekonomi AS positif yang dirilis pada Selasa 30 Agustus 2022  juga menekan harga emas. Indeks kepercayaan konsumen dari lembaga riset Conference Board naik pada Agustus menjadi 103,2 dari 95,3 pada Juli.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan lowongan pekerjaan AS naik secara tak terduga pada Juli, dengan jumlah posisi yang tersedia naik tipis menjadi 11,2 juta, melampaui semua perkiraan dan dari 11 juta yang direvisi pada Juni.

BACA JUGA:Aturan Baru! Naik Pesawat Sekarang Tanpa PCR dan Antigen, Tapi Ada Syaratnya

BACA JUGA:Ferdy Sambo dan Bharada E Silakan Berbeda Keterangan saat Rekonstruksi, akan Difaktakan di Pengadilan!

Dalam diskusi dengan Kamar Dagang Regional Huntington di Huntington, Virginia Barat, pada Selasa 30 Agustus 2022 Presiden Federal Reserve Richmond, Tom Barkin mengatakan berkomitmen untuk mengendalikan inflasi dan ada jalan untuk sampai ke sana.

Dia juga mengakui bahwa resesi adalah risiko yang jelas karena Federal Reserve memperketat kebijakan moneter.

Investor sekarang menunggu data penggajian AS yang akan dirilis pada Jumat 2 Agustus 2022.

Kekuatan di pasar tenaga kerja kemungkinan akan memberi The Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga secara agresif. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com