Asa Kuliah di Unja, Tim Verifikasi Calon Penerima KIPK

Asa Kuliah di Unja, Tim Verifikasi Calon Penerima KIPK

KUNJUNGI: Tim verifikasi Unja mendatangi rumah calon penerima program KIPK.-IST/JAMBI INDEPENDENT-

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Untuk membantu mahasiswa kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikannya, pemerintah memiliki program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK).

Program KIPK tersebut, juga diperuntukkan bagi mahasiswa di Universitas Jambi (Unja). Tim verifikasi data calon penerima bantuan biaya pendidikan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) pun melaksanakan visitasi untuk mengecek keabsahan data dan kelayakan para calon penerima bantuan.

Dikutip dari laman resmi Unja.ac.id, perlengkapan yang dicek, dimulai dari identitas calon penerima bantuan, berkas dokumen semasa SMA, tanggungan biaya hidup, tagihan listrik dan air, serta kondisi rumah.

Tim verifikasi nantinya akan mengecek kesamaan antara data dan dokumen yang diunggah ke website dengan yang terjadi sebenarnya di lapangan. Tim verifikasi dipimpin langsung oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Yusrizal.

BACA JUGA:Surat Rekomendasi dari Kemendagri Sudah Keluar, Kapan Pelantikan Pejabat Eselon II di Muaro Jambi?

BACA JUGA:Honorer Perlu Tahu, Ini Jawaban Panselnas Terkait Jadwal Pendaftaran PPPK 2022

Ada empat lokasi yang dikunjungi pada kesempatan itu. Lokasi pertama yang kami kunjungi berada tepat di seberang Kampus UIN Sulthan Thaha Saifuddin Telanaipura, berupa sebuah warung makan kecil di pinggir jalan raya. Rumah calon penerima bantuan biaya pendidikan KIPK pada lokasi pertama tersebut merupakan sebuah bangunan semi permanen, yang 60 persen bangunannya terdiri dari kayu. Teras rumah merupakan warung makan yang berbataskan sebuah pintu kecil dan terhubung langsung menuju ruang tengah.

Calon penerima bantuan biaya pendidikan KIPK pertama ini menyatakan bahwa ia memang membutuhkan bantuan tersebut guna kelancaran proses perkuliahannya. Orang tuanya pun mengamini bahwa penghasilan mereka dari warung makan tersebut dirasa tidak cukup untuk membiayai kuliah anaknya. Tim verifikasi hanya bisa mengatakan untuk bersabar menunggu proses seleksi dan perangkingan selesai dilaksanakan.
“Semoga nantinya bisa masuk dalam perangkingan. Karena pada dasarnya, semua yang dirasa membutuhkan untuk mendapatkan bantuan tersebut akan diusahakan untuk diberi bantuan. Namun, karena ada keterbatasan kuota, sehingga harus diurutkan mana yang lebih diprioritaskan untuk dibantu,” ujar Yusrizal kepada kedua orang tua calon penerima bantuan KIPK.

Setelah menyelesaikan proses verifikasi data dan dokumentasi, tim verifikasi melanjutkan perjalanan ke lokasi yang kedua. Lokasinya di kawasan Telanaipura. Calon kedua penerima bantuan mengungkapkan bahwa ia berharap dapat menerima bantuan KIPK tersebut karena ibunya yang sudah single parent, namun ia pun menyampaikan secara langsung jika tidak lulus tahapan seleksi, ia merasa masih mampu untuk melanjutkan kuliah dengan biayanya sendiri.

BACA JUGA:Riwayat Panggilan di Lokasi Penembakan Brigadir J Terbongkar, Ada Kejanggalan?

BACA JUGA:Rupiah Kembali Loyo Turun ke Level Rp 15.010, Ini Faktor Penyebabnya

Seluruh proses verifikasi dan dokumentasi selesai di lokasi kedua, tim melaksanakan ibadah shalat ashar terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan verifikasi ke rumah calon ketiga penerima bantuan KIPK. Berupa rumah bedeng yang terletak di belakang sebuah ruko. Rumah tersebut cukup sederhana dengan 50% dari bangunan terdiri dari papan.

Tidak ada akses mobil ke rumah tersebut, dengan hanya motor dan pejalan kaki yang bisa melaluinya. Cukup banyak kemiripan antara calon pertama dan calon ketiga calon penerima bantuan KIPK.

Bedanya, ayah dari calon ketiga tersebut berprofesi sebagai kuli di sebuah perusahaan perkebunan sawit, dan ibunya merupakan seorang IRT tanpa pekerjaan. Mereka pun menyampaikan bahwa mereka sangat berharap dapat menerima bantuan, karena anaknya sendiri semenjak SD hingga SMA selalu mendapatkan bantuan pembiayaan pendidikan dari pemerintah. Jawaban dari tim verifikasi pun masih sama, nantinya akan dirangking terlebih dahulu mana yang lebih membutuhkan, jika masuk ke dalam kuota tentunya akan diberi bantuan. “Dari seluruh lokasi yang sudah didatangi, lokasi keempat dirasa sebagai lokasi yang paling baik dan bagus jika dinilai berdasarkan tampilan fisik bangunan”. Sebuah rumah putih dengan halaman luas dan rerumputan hijau. Ketika tim verifikasi mewawancarai calon keempat penerima bantuan KIPK, ia mengungkapkan bahwa ayahnya merupakan seorang pensiunan dan ibunya hanyalah seorang IRT. Dengan biaya kuliah di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang cukup besar, keluarganya berharap dapat menerima bantuan KIPK.

Tim verifikasi data calon penerima bantuan biaya pendidikan sebelumnya sudah menyambangi daerah-daerah lain dari para calon penerima bantuan KIPK. Ini merupakan langkah serius Universitas Jambi dalam mendata kelayakan calon penerima bantuan biaya pendidikan tersebut. Daerah-daerah yang telah dan akan di verifikasi terletak di berbagai kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Jambi. Selain itu, tim verifikasi juga menyambangi secara langsung ke rumah calon penerima bantuan KIPK yang berada di Provinsi Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, dan Riau.(tav)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: