JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Kabar baik bagi pertani sawit Indonesia. Sebab pemerintah China sudah setuju akan memborong sawit Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bahwa pemerintah China sepakat membeli satu juta ton produk kelapa sawit dari Indonesia.
Menurutnya, langkah pemerintah Indonesia yang menjalin hubungan dagang dengan China merupakan komitmen konkret dalam memajukan produktivitas pertanian dan juga kesejahteraan para petani.
"Dengan kerja sama tersebut, Indonesia dapat meningkatkan kepastian serapan pasar produk hasil petani," kata Erick, di Jakarta, Selasa 26 Juli 2022.
Menurutnya, China juga membeli produk pertanian lain dari Indonesia.
Erick menuturkan Indonesia dan China merupakan mitra strategis lewat kerja sama yang saling menguntungkan di antara kedua negara.
Erick menyebut selain kerja sama perdagangan sawit dan bidang pertanian, Indonesia juga telah menjalin kerja sama dalam sektor industri kendaraan listrik.
Indonesia-China tak sekadar bekerja sama dalam hal investasi, melainkan juga termasuk transfer teknologi hingga penyelesaian kereta cepat yang menjadi komitmen bersama.
"Yang tidak kalah penting, tadi juga kami membahas penjajakan kerja sama untuk sektor perikanan. Kebetulan BUMN juga sedang membangun ekosistem perikanan terintegrasi," ungkapnya.
Dalam ekosistem perikanan, perusahaan pelat merah BUMN berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).
Erick ingin ekosistem perikanan dapat mengikuti keberhasilan ekosistem pertanian dalam program Makmur.
"BUMN mulai menjalankan tiga inisiatif untuk para nelayan, seperti pendanaan nelayan dengan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan PNM di sektor perikanan, mendukung sarana perikanan dengan memperbaiki tata kelola BBM, hingga menciptakan akses pasar," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menterinya hari ini melakukan kunjungan kerja ke China. Mereka melangsungkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, China seperti dikutip dari
jpnn.com.
Selain Erick, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun. (viz)