Harga Sawit di Bungo Rp900 per Kg, Pinang Belum Stabil

Harga Sawit di Bungo Rp900 per Kg, Pinang Belum Stabil

Petani sawit di Kabupaten Bungo. Saat ini, harga sawit di Bungo Rp900 per kg.-dokumen jambi independent-

MUARABUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.IDHarga sawit di Kabupaten Bungo hingga kini belum membaik. Kondisi ini membuat petani mengeluh. Apalagi, mereka mengandalkan ekonomi dari hasil sawit.

Salah satunya di Desa Makmur, Kecamatan Bathin II Babeko. Sejumlah petani membenarkan jika harga sawit di daerah itu turun, dan sudah berlangsung beberapa bulan terakhir.

Tak hanya sawit, harga pinang pun menurut mereka turun. Salah seorang petani pinang dan sawit, Wagimin (55), anjloknya harga cukup melemahkan ekonomi mereka. 

Saat ini, harga sawit di Desa Suka Makmur Rp1.000 per kg untuk di pabrik. Sementara ketika di petani, harga hanya Rp900 per kg.

BACA JUGA:4.000 Jemaah Haji Gagal Berangkat, Dewan Sesalkan Pemungutan Biaya Saat Belum Ada Kepastian Berangkat

BACA JUGA:Ini Hasil Penelitian MUI, Soal Minum Bir Nol Persen Alkohol

Salah seorang tengkulak, Herman mengatakan saat ini harga pinang kering Rp5.000-6.000 per kg untuk pinang kering. Padahal harga sebelumnya bisa mencapai Rp10.000-Rp15.000 per kg. Pinang kelotok kering di hargai 6.000 per kg, dari harga Rp15.000 per kg.

Kata Herman, mereka saat ini hanya bisa berharap harga bisa kembali naik. “Harapan agak suram, karena pinang menumpuk di gudang. Modal terbenam, sudah sebulan pinang ini menumpuk, tidak keluar dari gudang,” kata dia.

Dia mengeluhkan, pinang kering banyak menumpuk di gudang tapi eksportir tidak mau ambil atau beli katanya. "Efeknya harga jatuh, jadi sepi pembeli pinang dari Jambi," kata Herman.

Kondisi ini memang membuat para petani kebingungan. Harga komoditas yang anjlok tersebut merupakan andalan perekonomian petani. 

BACA JUGA:Polda Jambi Limpahkan 3 Tersangka Penipuan Berkedok Investasi, Kerugian Capai Rp 5 Miliar

BACA JUGA:Pondok Pesantren Zulhijjah Muara Bulian Terbakar, Para Santri Diungsikan

Belum lagi, saat ini harga-harga bahan pokok dan berbagai kebutuhan dapur melonjak naik. Sehingga hasil pendapatan perkebunan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Kondisi ini sudah terjadi dalam beberapa bulan ini. Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Agusrizal mengatakan, petani sawit tak harus melakukan demo atau unjuk rasa soal anjloknya harga sawit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: