Kemkominfo Ajak Masyarakat Buat Konten Positif, Aktif Gelar Literasi Digital

Kemkominfo Ajak Masyarakat Buat Konten Positif, Aktif Gelar Literasi Digital

Kemenkominfo aktif gelar seminar digital dan mengajak masyarakat untuk aktif membuat konten positif. Foto : Kemenkominfo-Kemenkominfo-Jpnn.com

SULAWESI SELATAN ,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ajak masyarakat untuk membuat konten positif. Terutama di media sosial.
 
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Samuel Abrijani bahwa masifnya penggunaan internet di Indonesia menimbulkan risiko penipuan daring, hoaks, perundungan siber, dan hal negatif lainnya.
 
"Sehingga peningkatan ini perlu diimbangi dengan literasi digital yang mumpuni," ujarnya pada saat acara diskusi literasi dengan tema 'Membangun Personal Branding di Era Digital'.
 
Tujuannya sendiri menurutnya agar masyarakat bisa memanfaatkan produk digital dengan produktif, bijak, dan tepat. 
 
 
 
Ada tiga narasumber yang dihadirkan, yaitu Dosen Universitas Fajar Mariesa Giswandhani, Dosen sekaligus Penulis, Dian Ikha Pramayanti, dan Praktisi IT di RTIK Indonesia Adil Abdillah.
 
Sementara itu, Mariesa Giswandhan menjelaskan pemahaman tentang personal branding.
 
Personal branding dapat diartikan sebagai identitas atau sifat yang melekat dalam diri yang disertai dengan upaya untuk memberi kesan sehingga diterima oleh banyak orang.
 
Tiga hal utama yang diperlukan dalam membangun reputasi, yakni, menunjukkan ciri khas, menentukan jenis konten berupa multimedia atau tulisan, dan konsistensi.
 
"Di era digital, media sosial punya peran penting dalam membuat personal branding," ujarnya.
 
Selanjutnya, Dian Ikha Pramayanti membawakan tema 'Tips dan Trik Membangun Branding'.
 
Dia menjelaskan mengenai berbagai aplikasi media sosial yang bisa digunakan untuk personal branding yang dilengkapi keunggulan fitur maupun kekurangannya.
 
Di antaranya Instagram, Youtube, Facebook, TikTok, LinkedIn, serta Twitter.
 
Menurut dia, konten yang dapat digunakan dalam membangun personal branding antara lain, hal-hal yang disukai, diminati, dan apa yang selalu dikerjakan.
 
 
 
Dian mengingatkan kepada warganet untuk berhati-hati dalam mengunggah konten yang justru berpotensi merusak citra diri sendiri.
 
"Rekam jejak digital adalah reputasi Anda, calon perusahaan tentu akan melihat media sosial Anda, jangan sampai postinganmu berdampak buruk untuk reputasi," ungkapnya.
 
Terkahir Adil Abdillah mengatakan membangun personal branding memerlukan waktu panjang, serta tidak ada istilah 'kesan pertama begitu menggoda' dalam pembuatannya.
 
Adapun hal-hal yang diperlukan dalam membangun reputasi diri di media sosial antara lain, konsistensi, kompetensi serta mengupdate pengetahuan, manajemen isu, serta tidak selalu bertujuan untuk mengejar materi ketika membuat konten seperti dikutip dari jpnn.com.
 
"Kita harus dapat memanajemen isu-isu, tidak semua harus ditampilkan di media sosial, karena harus memilih isu apa yang dapat mendukung personal branding," kata dia. (viz)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com