Gara-gara Ini, Santana Kesultanan Cirebon Pecat Sultan Sepuh Jaenudin II

Gara-gara Ini, Santana Kesultanan Cirebon Pecat Sultan Sepuh Jaenudin II

Sultan Sepuh Jaenudin II dipecat-ist -Radarcirebon

Menurut Hamzahiya, penggunaan gelar Pangeran Raja harus disandangkan kepada seseorang yang merupakan anak keturunan dari raja ataupun putera raja. 

Ayahnya Bukan Raja

“Hal ini tidak sesuai dengan fakta jikalau ayah dari Raden Heru Rusyamsi bernama Yunus Sanusi bukanlah sosok raja yang ada di Cirebon dan Yunus Sanusi masih hidup,” tandasnya.

BACA JUGA:Pasca Aksi Blokade Jalan di Batanghari, Polisi Lakukan Patroli 

BACA JUGA:Simak Nih, 8 Manfaat Mentimun untuk Kecantikan Kulit dan Rambut Serta Cara Penggunaannya

Tentu saja penggunaan gelar Pangeran Raja tidak memiliki dasar kuat, hal ini justru akan menimbulkan kegaduhan kembali di wilayah Cirebon.

Atas beberapa pertimbangan di atas sudah sebijaknya Raden Heru Rusyamsi Arianatareja tidak menggunakan gelar Pangeran Raja.

Jika dipaksakan maka keberadaan Raden Heru Rusyamsi di Cirebon justru akan menimbulkan keresahan, ketidaksimpatian, serta membuat malu.

Bahkan menimbulkan kegaduhan dari masyarakat wargi Dzuriah keturunan Sunan Gunung Jati yang ada di Cirebon khususnya pada keraton yang lainnya.

BACA JUGA:Gus Miftah Ledek Nikahan Dedy Corbuzier : Acara Apa Sih Ini Pak 

BACA JUGA:Jerman Ditahan Imbang Ingris, Skor 1-1

Hamzahiya menyebutkan, ada beberapa angan-angan Heru Rusyamsi yang membuat kecewa SKC.

Seperti ingin membuat miniatur makam Sunan Gunung Jati di Kuningan dan ingin membangun Keraton Kasepuhan di Kabupaten Kuningan.

Klaim Aset Tidak Berdasar

Kemudian dalam beberapa pernyataan resminya Heru mengatakan semua aset-aset Keraton Kasepuhan di luar Cirebon harus dikuasai seperti Istana Negara, Tugu Monas dan Gunung Ciremai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: