Mengalah dan Terdesak,Akhirnya Austria Bayar Gas Rusia Pakai Rubel

Mengalah dan Terdesak,Akhirnya Austria Bayar Gas Rusia Pakai Rubel

Seorang demonstran mendukung pemerintah dalam penggunaan mata uang rubel. Foto : disway.id--

AUSTRIA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Akhirnya Austria mengalah dan memutuskan akan membeli gas Rusia dengan menggunakan mata uang Rubel.
 
Hal ini dilakukan oleh Perusahaan Minyak dan Gas Austria (OMV) yang mengumumkan kesiapannya untuk membayar gas dari Rusia dengan mata uang rubel. 
 
Padahal Negara Eropa lainnya masih menolah menggunakan mata uang rubel dalam transaksi pembelian gas Rusia.
 
Direktur Eksekutif Perusahaan Minyak dan Gas Austria Alfred Stern, mengatakan bahwa Uni Eropa tidak akan mampu menggantikan gas Rusia dalam jangka pendek.
 
 
 
Untuk diketahui depot gas raksasa bawah tanah Haidach yang terletak di wilayah Austria, sudah sejak beberapa lama kosong, dan kemungkinan sampai musim dingin berikutnya tidak akan terisi penuh kembali karena konflik Jerman-Rusia terkait perusahaan Gazprom.
 
“Depot gas Haidach yang terletak di Austria, tersambung ke jaringan gas Jerman, dan melalui depot itu gas Rusia disalurkan. Fasilitas ini merupakan salah satu fasilitas penyimpanan gas terbesar di Eropa, dan mampu memasok seperempat kebutuhan gas tahunan Austria, tapi sejak lama depot gas ini kosong,” tulis Bloomberg.
 
Seorang pejabat senior perusahaan Austria, OMV menegaskan apa yang diminta Rusia tidak ada masalah. Pembayaran gas dengan rubel untuk bulan Mei disanggupi.
 
Pada bulan Maret, Rusia mengumumkan persyaratan pembayaran baru untuk ekspor gasnya ke negara-negara yang tidak bersahabat setelah sanksi keuangan Barat dijatuhkan terhadap Moskow.
 
Bulan lalu, Federasi Industri Austria juga telah memperingatkan bahwa sekitar 300.000 pekerjaan di Austria akan terancam, jika pasokan gas Rusia dihentikan.
 
Sementara negara-negara Uni Eropa, termasuk Belanda, Polandia dan Finlandia, serta beberapa perusahaan di Denmark dan Jerman, menolak untuk menerima persyaratan tersebut, dan Rusia akhirnya memutus pasokan gas mereka.
 
 
 
Sebagian fasilitas depot gas ini dikelola oleh perusahaan Gazprom Germania yang merupakan anak perusahaan Gazprom Rusia.
 
Setelah Jerman menghentikan aktivitas perusahaan ini, Rusia memutus pasokan gas ke perusahaan itu. Menurut surat kabar Deutsche Welle, bagian lain dari depot gas ini digunakan oleh anak perusahaan Gazprom, GSA, tapi sudah kosong sejak beberapa bulan lalu.
 
Depot gas Haidach secara strategis, sangat penting bagi Jerman dan Austria, karena Berlin menyimpan cadangan gasnya di sana, dan sebagian cadangan gas ini digunakan di dua wilayah Austria.
 
Dalam pembicaraannya dengan Presiden Rusia hari Jumat, Kanselir Jerman mengatakan, jika Gazprom tidak memenuhi depot gas ini, maka Jerman akan kehilangan fasilitas penyimpanan cadangan gasnya, dan kemungkinan fasilitas yang ada diserahkan pihak ketiga.  (viz)
 
 
Artikel ini sudah tayang di disway.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: