Rupiah Alami Penguatan Didorong Penerimaan Pajak

Rupiah Alami Penguatan  Didorong Penerimaan Pajak

Gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dipastikan akan segera cair paling cepat pada Juli 2022-ilustrasi-

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-
Nilai tukar rupiah ditutup menguat 47 poin. Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan menguat rupiah dipicu oleh faktor eksternal.
 
Meskipun sebelumnya sempat menguat 56 point di level Rp 14.565 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.610.
 
Rupiah menguat karena penerimaan pajak senilai Rp 679,99 triliun atau telah mencapai lebih dari separuh target penerimaan pajak tahun ini, yakni Rp 1.265 triliun.
 
"Dalam empat bulan pertama tren penerimaan pajak tercatat konsisten, bahkan pada April 2022 penerimaan pajak melonjak menjadi Rp 245,2 triliun dibandingkan Maret," ujar Ibrahim, Jumat 27 Mei 2022.
 
 
 
Ibrahim mengatakan mata uang Amerika Serikat (AS) itu jatuh ke level terendah satu bulan.
 
Selain itu, investor menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS dan tanda-tanda bahwa bank sentral dapat memperlambat atau, bahkan menghentikan siklus pengetatan pada paruh kedua pada tahun ini.
 
Selain itu, penerimaan pajak sepanjang bulan ini tercatat telah mencapai Rp 112,39 triliun atau sejalan dengan tren kuartal pertama.
 
Hal itu membuat penerimaan pajak hingga saat ini telah mencapai 53,04 persen dari target 2022.
 
Adapun penerimaan pajak penghasilan (PPh) nonmigas hingga kemarin tercatat mencapai Rp 416,48 triliun, sedangkan PPh migas mencapai Rp 36,03 triliun.
 
Perolehan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencapai Rp 224,27 triliun, lalu pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak lainnya Rp 3,21 triliun.
 
 
 
Menurut Ibrahim, meningkatnya penerimaan pajak ini disebabkan membaiknya kondisi perekonomian sehingga dapat menopang penerimaan pajak yang lebih tinggi pada tahun ini seperti dikutip di jpnn.com.
 
Untuk itu, perdagangan Senin minggu depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, ditutup melemah di rentang Rp 14.540 - Rp 14.590. (viz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: