Makna Mandi Buddha Saat Waisak
MANDIKAN : Seorang umat Buddha yang sedang melakukan tradisi mandi saat perayaan hari waisak.--
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Perayaan Hari Raya Waisak di vihara sakyakirti pada tahun ini di ikuti oleh ribuan umat buddha yang ada di jambi salah satunya oleh perkumpulan umat buddha jambi.
Sedari pagi, sudah banyak umat Buddha yang datang ke Vihara yang terletak di kawasan Jambitimur ini untuk merayakan Waisak. Para pengurus Vihara juga sibuk mempersiapkan segala sesuatunya agar acara dapat berjalan lancar.
Memang, perayaan waisak pada tahun ini sangat disambut antusias para umat buddha dalam mendekatkan diri kepada tuhan terutama perayaan waisak pada tahun ini pertama kali dilakukan semenjak pandemi covid-19 beberapa tahun lalu.
Rudi zen yang merupakan ketua perkumpulan umat buddha jambi mengatakan bahwa dalam perayaan waisak tahun ini diikuti dengan ritual mandi buddha dimana dalam prosesi mandi buddha ini memiliki memiliki arti didalam penyiramannya.
BACA JUGA:Manfaat Membaca Kitab Suci Paritta
BACA JUGA:Qodari: KIB Perkuat Kinerja Pemerintahan
“Ritual mandi Buddha itu dilakukan dengan menggunakan canting sebanyak tiga kali, dimana disetiap siramannya mengandung makna sendiri,” kata Rudy.
Dalam tiga siraman itu, masing-masing memiliki makna untuk membersihkan keserakahan, kebencian dan kebodohan yang ada pada diri manusia.
“Ritual ini sendiri berawal saat Buddha lahir, dimana dirinya sudah bisa melangkah sebanyak tujuh langkah dan setiap langkahnya itu tumbuh bunga, seperti member tau bahwa dirinya adalah Raja dunia,” pungkasnya. (dra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: