Korban dan Pelaku Pengeroyokan Sepakat Berdamai, Ini Penjelasan Kapolres Tanjab Barat

KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pasca mengamankan delapan pelaku pengeroyokan terhadap Hendra Saptura (19), mereka terus diperiksa secara insentif oleh penyidik Polres Tanjab Barat.

Namun demikian, kasus pengeroyokan ini dikatakan Kapolres Tanjab Barat, AKBP Muharman Arta telah diselesaikan secara restoratif melalui mediasi dan damai.

Cara ini difasilitasi Polres Tanjab Barat didampingi para orang tua dan wali dari para pihak serta telah dikuatkan dalam surat pernyataan yang ditanda tangani oleh para pelaku, korban dan saksi dari kedua belah pihak serta keluarga.

Setelah dilakukan mediasi, pelaku menyesali perbuatannya meminta maaf kepada korban dan orang tua, serta berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

BACA JUGA:Gara-Gara Ini, Pria di Tungkal Dikeroyok Sejumlah Remaja

BACA JUGA:Senin Esok, Mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi Ini Jalani Sidang Tuntutan

"Korban juga telah menyatakan tidak akan melakukan aksi balasan serta maupun melaporkan ke pihak berwajib," jelasnya.

Pengeroyokan ini dilakukan sekelompok anak remaja terhadap Hendra bemula saat ia sedang melintas di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan mengendarai motor.

"Saat melintas itu ditembaki dengan menggunakan senjata mainan berpeluru plastik atau karet oleh rombongan para pelaku. Korban berhenti dan mempertanyakan kenapa ditembaki, tetapi ditanggapi oleh para pelaku dengan mengeroyok korban," terang AKBP Muharman Arta.

BACA JUGA:Gagal ke Final Liga Champions, Pep Guardiola Tetap Puji Manchester City

BACA JUGA:Masih Suasana Lebaran, Pasar di Unit 2 Tulangbawang Malah Terbakar

Lanjutnya, para pelaku kemudian bubar dan melarikan diri dari TKP setelah diusir oleh warga sekitar TKP.

Setelah diamankan para pelaku mengakui bahwa perbuatan tersebut dilakukan awalnya hanya karena iseng saja.

“Atas kejadian ini korban menderita luka ringan benjol di kepala, memar di punggung, serta lecet di lengan kiri dan jari telunjuk kanan,” jelasnya. (rul/zen)

Sumber: