Harga Minyak Dunia Meroket,Pasar Jadi Mencekam

 Harga Minyak Dunia Meroket,Pasar Jadi Mencekam

Harga minyak dunia meroket dipicu Uni Eropa. Ilustrasi. Foto : Reuters --

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Kabar kurang mengenakkan bagi pasar dunia. Terhitung akhir perdagangan Rabu, (Kamis pagi WIB),harga minyak mengalami lonjakan yang cukup tinggi.
 
Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang ketatnya pasar lebih lanjut ketika negara-negara tersebut memburu pasokan yang memadai.
 
Harga minyak meroket dipicu Uni Eropa, blok perdagangan terbesar di dunia, menjabarkan rencana untuk menghentikan impor minyak Rusia.
 
 
 
Kontrak acuan minyak mentah terus meningkat selama dua bulan terakhir setelah invasi Moskow ke Ukraina.
 
Uni Eropa enggan untuk sepenuhnya memotong impor minyak dan gas Rusia, dan rencananya masih tidak menyarankan larangan penuh untuk semua anggota Uni Eropa.
 
Analis senior di Price Futures Group Phil Flynn mengatakan Eropa mengimpor sekitar 3,5 juta barel minyak dan produk minyak Rusia setiap hari, dan juga bergantung pada pasokan gas Moskow.
 
Persediaan sangat ketat, jadi dengan latar belakang ini, ketika Anda berbicara tentang larangan ini, ada banyak pertanyaan tentang bagaimana (Eropa) akan teratasi," kata Flynn.
 
Harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang mengusulkan embargo minyak dunia bertahap terhadap Rusia, serta sanksi atas bank top Rusia pada Rabu 4 Mei 2022.
 
"Langkah-langkah Komisi termasuk menghentikan pasokan minyak mentah Rusia secara bertahap dalam waktu enam bulan dan produk olahan pada akhir 2022," kata von der Leyen.
 
Dia juga berjanji untuk meminimalkan dampak dari langkah tersebut pada ekonomi Eropa.
 
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli melambung USD 5,17 atau 4,9 persen, menjadi menetap di USD 110,14 per barel.
 
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni bertambah USD 5,4 atau 5,3 persen, menjadi ditutup di USD 107,81 per barel.
 
Namun demikian, Hungaria dan Slovakia akan dapat terus membeli minyak mentah Rusia hingga akhir 2023 berdasarkan kontrak yang ada, kata sumber Uni Eropa kepada Reuters.
 
 
 
Rusia dapat mengimbangi hilangnya salah satu pelanggan utamanya dengan menjual minyak ke importir lain termasuk India dan China. Tidak ada negara yang berhenti membeli dari Moskow seperti yang dikutip dari jpnn.com.
 
Kebutuhan akan pasokan yang jauh lebih besar kemungkinan tidak akan terpenuhi pada pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu pada Kamis. OPEC+ diperkirakan akan tetap pada rencananya untuk meningkatkan produksi bulanan secara bertahap. (viz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: