Suhu Panas di India dan Pakistan Capai 45 Derajat Celcius, Ini yang Terjadi

Suhu Panas di India dan Pakistan Capai 45 Derajat Celcius, Ini yang Terjadi

Ilustrasi panas -Ist -

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - India dan Pakistan kini dilanda sebuah musibah. Gelombang panas ekstrem mulai datang. Masyarakat harus berhati-hati. 

Bahkan suhu di India dan Pakistan suhu mencapai 45 derajat Celsius,sempat membakar tempat pembuangan sampah. 

Gelombang panas ekstrem melanda di seluruh wilayah India dan Pakistan. Di New Delhi. 

Tak main-main, gelombang panas telah menewaskan lebih dari 6.500 orang di India sejak 2010, dan para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuatnya kian panas dan makin sering terjadi di Asia Selatan.

BACA JUGA:Polisi di Jakarta Timur Dikeroyok Massa, Ini Sebabnya 

BACA JUGA:8 Perwakilan Indonesia ke Semifinal BAC 2022

Prakiraan cuaca bahkan memperingatkan situasi tersebut akan lebih parah akhir pekan ini. Tak hanya itu, gelombang panas tersebut berpotensi membuat warga kekurangan listrik dan air.

"Ini pertama kalinya saya melihat cuaca yang begitu buruk di April. Biasanya, kami siap untuk ini pada Mei dan seterusnya," kata Somya Mehra (30), seorang ibu rumah tangga di Delhi, dikutip dari Guardian, Sabtu 29 April 2022.

Panas ekstrem membuat negara bagian Rajasthan, Gujarat, dan Andhra Pradesh di India memberlakukan pemadaman listrik di pabrik-pabrik. Kebijakan itu diambil karena konsumsi AC dan kipas angin meroket.

Pembangkit listrik juga menghadapi kekurangan batu bara, sumber utama listrik di negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu.

BACA JUGA:Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembuat Surat Antigen Palsu di Tanjung Priok 

BACA JUGA:Bazaar Ramadan Asian Agri Bantu Warga Dapatkan Migor dengan Harga Terjangkau

Banyak daerah juga melaporkan risiko penurunan pasokan air yang memburuk sampai musim hujan tahunan pada Juni dan Juli mendatang.

Kekurangan air akan sangat memukul para petani, termasuk mereka yang menanam gandum karena India bertujuan untuk meningkatkan ekspor guna membantu mengurangi kekurangan global akibat perang di Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: