Setiap Tahun Luasan Kebun Karet Berkurang

Setiap Tahun Luasan Kebun Karet Berkurang

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Saat ini para petani perkebunan karet banyak yang beralih ke kebun sawit. Banyak kebun karet yang ditumbang, digantikan ke tanamana sawit. Sehingga untuk luasan kebun karet setiap tahun terjadi penurunan. Pasalnya, sawit memiliki harga yang fantastis.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal mengatakan hampir disemua kabupaten kota di Provinsi Jambi memiliki kebun karen. Terkecuali di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh termasuk Kota Jambi. Sementara, kebun karet yang mulai sedikit ada di wilayah Kabupaten Tanjab Barat.

“Di Tanjab Barat yang sudah sangat sedikit kebun karetnya, mereka banyak beralih ke sawit lebih menjanjikan,” kata dia, Minggu (4/6).

Sebelumnya, luasan kebun karet di Provinsi Jambi mencapai 671 ribu hektare lahan. Namun, karena banyak yang beralih ke sawit, sehingga saat ini kebun karet di Jambi tersisa 670 ribuan hekater. “Seribu hektare lahan yang hilang, karena masyarakat yang beralih komoditi,” tambahnya.

Agusrizal menyebutkan, memang ini tak bisa dipungkiri, karena masyarakat lebih memilih perekenunan yang lebih cepat menghasilkan dan bahkan memiliki nilai jual yang tinggi. Ini sebabnya kebun karet di Provinsi Jambi hampir berkurang setiap tahunnya.

Dia menyebutkan, untuk harga karet sendiri per kilogramnya baru mencapai Rp 9 ribu untuk di tingkat petani, sementara untuk harga swit saat ini mencapai Rp 2.000 per kilogramnya. Dari segi panen saja, Agusrizal mengatakan sawit lebih di untungkan, dalam satu bulan bisa dua kali panen.

Semetara untuk karet seminggu sekali baru bisa panen, namun karena karet yang masih relatif murah, para petani merasa resah, dan beralih ke sawit. “Kalau replanting sawit tetap kita upayakan, karena Jambi termasuk dalam provinsi yang juga berproduktif untuk penghasil karet,” sebutnya. (slt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: