Syamsyu Rizal Kembali Pimpinan Demokrat Tebo  

Syamsyu Rizal Kembali Pimpinan Demokrat Tebo   

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI - DPC Partai Demokrat Kabupaten Tebo, kembali dipimpin oleh Syamsu Rizal. Hal ini sekaligus mematahkan kabar bahwa dirinya telah dipecat oleh DPP Partai demokrat, seperti yang diisukan belum lama ini.

DPP Partai Demokrat mengembalikan jabatan Syamsu Rizal sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Tebo, melalui SK DPP No.127/SK/DPP.PD/DPC/VI/2021 tentang Pengembalian Jabatan. SK itu ditandatangani langsung Ketum dan Sekjend DPP Partai Demokrat pada 17 Juni 2021 lalu.

"Saya hanya dinonaktifkan sementara, agar fokus menghadapi masalah hukum yang didakwakan sesuai pakta integritas," ujarnya.

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Iday ini mengajak kader Demokrat DPC Tebo, untuk bersatu kembali. Jangan termakan isu pihak luar, yang tujuannya hanya ingin mengadu domba sesama kader Demokrat.

"Insya Allah kepercayaan dan amanah yang dikembalikan kepada saya ini, akan saya jalankan dengan penuh rasa tanggung jawab, dalam mengibarkan kembali panji-panji Partai Demokrat," kata Wakil Ketua DPRD Tebo ini.

Dia juga mengajak kepada seluruh jajaran Pengurus DPC Tebo dan anggota Fraksi Demokrat, agar kembali bersatu melakukan kerja-kerja politik untuk membangun kejayaan Partai Demokrat dan pengabdian kepada masyarakat.

"Mari kita akhiri polemik tentang jabatan ketua DPC, sampai akhir periode kepemimpinan saya yang ketiga ini. Bagi  para kader dan jajaran pengurus yang memiliki hasrat politik untuk memimpin partai, ini silahkan bertarung di arena Musyawarah Cabang nanti," katanya.

Sebaliknya, bagi anggota fraksi Demokrat Tebo yang memiliki ambisi politik untuk menduduki jabatan pimpinan DPRD Tebo, dirinya mengajak untuk sama-sama berjuang di periode 2024-2029.

Ia juga mengaku sudah memaafkan orang-orang yang telah berkonspirasi baik internal maupun external, untuk mendongkel kepemimpinannya baik sebagai ketua DPC maupun sebagai Pimpinan DPRD Tebo.

"Dinamika dan turbulensi politik DPC Tebo yang terjadi, adalah hal biasa. Tidak ada kawan yang abadi dalam politik, yang abadi adalah kepentingan," tandasnya. (enn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: