Kuota Belum Penuh, Tapi Dibatasi  

Kuota Belum Penuh, Tapi Dibatasi   

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Lagi-lagi, proses vaksinasi dikeluhkan warga. Baru-baru ini sejumlah warga murka dan sempat bersitegang dengan pihak Puskesmas Pakuanbaru. Ini lantaran mereka tidak mendapatkan antrean vaksinasi.

Sejumlah warga yang ada dalam video yang tersebar, mempertanyakan SOP Puskemas Pakuanbaru. Pasalnya mereka menilai, pihak Puskesmas terkesan pilih kasih terhadap warga yang mau divaksin.

Di mana, lebih dari lima warga yang ada dalam video tersebut diketahui telah mendaftarkan diri dan dijadwalkan untuk divaksin Sabtu (10/7) lalu. Mereka tiba sekira pukul 06.20, namun ternyata pendaftaran sudah ditutup dan pihak Puskesmas menyatakan hanya ada 78 kuota warga yang akan divaksin hari itu.

Seorang pria memakai jaket warna abu-abu pun dengan tegas mempertanyakan SOP di Puskesmas. Termasuk proses pendaftaran. Hanya saja, pihak Puskesmas kesulitan memberikan jawaban yang lugas, sehingga lebih menyulut kekesalan warga.

“Katanya pakai kupon (nomor antrean, red) mana kuponnya. Katanya 200 orang tapi sampai di sini tidak ada,” cetus pria tersebut. Atas kejadian itu, warga yang datang tersebut menilai, pihak Puskesmas telah memberikan kupon antrean kepada warga lain tanpa melalui prosedur yang tepat.

Sementara itu, seorang pria yang mengenakan baju kuning celana pendek, diduga seorang pegawai Puskesmas mengatakan di hadapan warga, pihaknya per hari hanya menerima 100 hingga 200 orang untuk divaksin.

Namun kembali dijawab warga, mereka saat datang dikabarkan pendaftaran sudah tutup. Dan mereka diberi tahu kuotanya hanya untuk 78 orang. Nada bicara pun semakin tinggi, ketika pria berbaju kuning itu sudah membagikan kupon (nomor antrean, red) terlebih dahulu. “Itu tidak bisa,” keluh pria berjaket abu-abu, ditimpali sejumlah warga lainnya.

Terpisah, Jubir Penanganan Covid-19 kota Jambi, Erwandi melalui telpon selulernya mengatakan dirinya belum mengetahui secara pasti mengenai kronologis pada hari itu. Yang jelas kata Erwandi, pihaknya akan mencari formula khusus untuk vaksinasi.

Ini dilakukan juga untuk menghindari keramaian atas animo masyarakat yang ingin divaksin. Hari ini, rencananya Pemkot Jambi akan melakukan rapat koordinasi. “Terkait pilih kasih juga, saya belum tahun informasi pastinya. Persoalannya juga belum tahu. Masyarakat bisa beranggapan seperti itu, seperti juga kasus yang di Lippo Mall. Ada miss komunikasi mengingat saat ini antusias warga sangat ramai,” singkatnya.

Termasuk Lurah Tambaksari, Rahmansyah saat dikonfirmasi mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kejadian di Puskesmas Pakuanbaru. “Memang ada kelebihan kapasitas, karena antusias warga untuk vaksinasi. Pihak Puksemas juga minta bantuan BKTM dan Babinsa untuk meminimalisir karamaian,” jelasnya.

Mengenai tebang pilih, Rahmansyah menampiknya. Ia menjelaskan pada hari tersebut kuota sudah penuh.  Sehingga nama di daftar tunggu sudah dilimpahkan di hari berikutnya. Sehingga sudah penuh pada hari itu. “Ini berdasarkan laporan Puskesmas pada beberapa hari lalu,” singkatnya.

Sementara itu, Kapus Pakuanbaru, dr Raodah belum bisa memberikan lebih banyak jawaban. Pasalnya ketika dihubungi Jambi Independent, ia mengaku sedang bekerja. “Maaf mas, nanti saya hubungi lagi. Saya masih ada konsultasi (pasien, red),” singkatnya. Namun saat dihubungi kembali pukul 17.51, dr Raodah sempat mengangkat telpon kemudian mematikannya. Pesan whatsapp pun tak kunjung mendapatkan balasan hingga malam hari.

Sementara pantauan di Puskesmas Pakuanbaru, Minggu (12/7) siang, tampak lengang. Hanya ada beberapa perawat jaga di ruang UGD Puskesmas. Mereka menyebutkan, Minggu (11/7) kemarin hanya melayani pasien UGS. “Maaf mas, hari Minggu hanya untuk UGD. Mungkin bisa besok kembali lagi ke sini,” sebut seorang perawat. (zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: