Cari Darah, Malah Dimaki

Cari Darah, Malah Dimaki

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Warga Kota Jambi mengeluhkan pelayanan yang kurang baik, di Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS) Raden Mattaher Jambi.

Informasi yang didapat, warga yang membutuhkan darah tersebut, justru mendapat cacian oleh oknum petugas di UTDRS Raden Mattaher Jambi.

Ceritanya, warga yang bernama Lyanda Futra (21) tersebut, sedang membutuhkan darah untuk sepupunya yang sedang sakit, dan dirawat di RSUD Raden Mattaher Jambi. Saat itu, pasien membutuhkan darah.

Namun, di UTDRS stok darah sedang kosong. Karena kosong, Futra meminta surat sampel darah dari UTDRS, untuk meminta ke Palang Merah Indonesia (PMI) Jambi.

Namun oknum tersebut tak memberikan surat tersebut, di situlah terjadi perdebatan. Dia bahkan sempat merekam percakapan tersebut. “Alasan kamu dak mau ngasih surat itu apo, anak aku ni Hemoglobin (HB) nyo rendah,” sebut suara pria, dalam rekaman yang diterima redaksi Jambi Independent .

Lawan bicaranya juga pria, petugas UTDRS. Petugas itu meminta keluarga pasien untuk bertanya ke bank darah. Jika tidak ada, baru surat rujukkan ke PMI bisa dikeluarkan. “Kau tanyo dulu ke Bank Darah, dak ado, baru ke PMI,” sebut petugas tadi. “Iyo itu yang aku minta sekarang bang, di sini kosong. Kek mano coba solusinyo, lah pening aku nyari darah,” jawab keluarga pasien.

“Aku ngasih tau, tapi kau ngegas pulo. (maaf, red) Tai kau ni,” sebut petugas. Dari situ, keluarga pasien tak terima. Dia meminta petugas itu meminta maaf. Tapi ditolak.

Sebelumnya, si petugas UTDRS juga menyebutkan bahwa tidak ada kerjasama antara pihak rumah sakit dengan PMI Provinsi Jambi. Futra sendiri, saat dikonfirmasi mengaku merasa dipermainkan.

“Kato UTDRS minta surat itu di ruang bedah, tapi pas di ruang bedah minta surat itu di UTDRS,” sebutnya. Akhirnya Lyanda meminta paksa surat rujukan ke PMI. Alhasil, surat tersebut diberikan dan dia langsung ke PMI.

Di PMI, akhirnya Lyanda bisa mendapatkan darah yang diinginkan. “Awalnya mereka nahan tak mau ngasih, katanya harus donor di UTDRSnya.

Tapi sekarang sudah dapat,” tambahnya. Atas kejadian tersebut, Ketua Bidang Yankes Palang Merah Indonesia Kota Jambi, Karyadi menyayangkan kejadian itu.

“Kalau seperti itu, artinya oknum itu tidak mengerti dan tak paham mekanismenya,” kata dia. Menurutnya, PMI Provinsi Jambi bekerjasama dan mensuplai darah kepada 17 rumah sakit yang ada di Provinsi Jambi, termasuk RSUD Raden Mattaher Jambi.

“Kerjasamanya ada, kami mendukung dan menyuplai darah ke Rumah Sakit Raden Mattaher itu,” tambahnya. Dia berharap Dirut RSUD Raden Mattaher Jambi untuk menindak oknum UTDRS tersebut. Pasalnya ini tindakan yang kurang baik dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.

“Siapa yang senang, jika keluarga kita yang sakit membutuhkan darah, tapi malah di makimaki,” sebutnya. Karyadi menyebutkan, seharusnya jika UTDRS tak mempunyai stok darah, bisa disarankan ke PMI. Kata dia, di PMI memiliki kader seperti Korps Sukarela (KSR), Palang Merah Remaja (PMR) dan komunitas donor darah, serta lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: