Penculik Anak Beraksi di Muarojambi

Penculik Anak Beraksi di Muarojambi

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUAROJAMBI, JAMBI - NH (12), siswi kelas 6 SD, Kabupaten Muarojambi ini, masih trauma akibat percobaan penculikan yang menimpa dirinya, Selasa (14/12) lalu. Saat didatangi di rumahnya Rabu (15/12), dia masih sering menangis.

Sang ayah, HB (46), masih tegar. Dia menceritakan kronogis anaknya hampir menjadi korban penculikan. Pada hari kejadian, pukul 11.15, NH pulang dari sekolah bersama empat rekannya.

Tidak lama kemudian, teman-temannya berhenti di sebuah warung. Mau jajan. Sementara NH terus berjalan sendirian menuju rumahnya. "Waktu berjalan, anak saya itu dibuntuti oleh satu orang wanita mengendarai sepeda motor Mio warna biru. Di belakangnya ada mobil APV warna hitam yang ditumpangi 4 orang laki-laki dan 1 wanita berpakaian warna merah muda,” kata HB.

Sang anak ingat betul, karena semua pintu kaca mobil terbuka. Saat berjalan itu, perempuan yang mengendarai sepeda motor kemudian berhenti dan bertanya pada NH, apakah mau pulang. Dengan lugunya, dijawab iya. Saat itu lah, wanita tersebut mengaku sebagai teman ibunya.

"Sini lah pulang sama tante. Tante ini temannya mama. Naik motor tante aja biar cepet pulangnya," ujar Hodita menirukan ucapan wanita tersebut. NH rupanya cerdik. Dia tidak mudah percaya. Dia menolak. Dan bahkan sempat berteriak tidak ingin pulang bersama wanita tersebut. Dia dengan pintarnya pura-pura masuk ke rumah warga, dan memanggil-manggil.

"Jadi dia bilang, mama adek sudah pulang sambil agak teriak yang keras. Karena itu lah kemudian mereka pergi. Anak saya sempat lihat, pintu mobil sudah sempat terbuka. Makanya dia ketakutan," jelasnya. Sesampainya di rumah, korban langsung menangis histeris dan memeluk ibunya.

Namun saat itu, menurut sang ayah dia masih enggan menceritakan kejadian yang menimpa dirinya. "Waktu kakaknya pulang baru dia cerita bahwa dia hampir diculik, saya sebagai orang tua juga shock mendengar cerita anak saya ini," ungkapnya.

Korban sempat tidak ingin sekolah karena masih merasa trauma. Namun sang ayah berjanji akan mengantarkan dan menjemput, maka korban kembali bersekolah.

Sementara itu, Polsek Kumpeh Ulu yang mendapat laporan atas peristiwa tersebut langsung melakukan penyelidikan. Hasil dari pemeriksaan CCTV dan saksi, memang benar ada motor dan mobil APV warna hitam yang membuntuti korban saat pulang sekolah.

"Saat ini kami sedang telusuri apakah ada CCTV yang lain untuk melihat plat dari mobil dan motor tersebut," kata Kanit Reskrim Polsek Kumpeh Ulu, Ipda Sirait. Saat ini, pihak kepolisian telah memberikan himbauan kepada siswa-siswi di sekolah tersebut, agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

Untuk mencegah kejadian ini terjadi lagi, Sirait mengatakan pihaknya akan menugaskan para Bhabinkamtibmas untuk berjaga di areal sekolah setiap jam pulang. Dugaan sementara, pelaku berjumlah lebih dari 2 orang dan beraksi menggunakan sepeda motor dan mobil.

"Kita akan susur sepanjang jalan menuju Marene ini untuk mencari CCTV dan bukti lainnya karena dugaan para pelaku masuk melalui daerah Marene ini. Saat ini terus kita lakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya. (dra/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: