Rasakan, Pembunuh Arbaiah Dipelor

Rasakan, Pembunuh Arbaiah Dipelor

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARATEBO – Tak menunggu lama, pasca melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan terhadap Arbaiah (43), warga RT 007, Dusul Telukbetung II, Desa Pasirmayang, Kecamatan VII Koto Ilir, Tim Sultan Polres Tebo mengamankan pelaku.

Adapun identitasnya yakni, Isdianto (23), Tulangbawang RT 22 Desa Rimbomulyo, Kecamatan Rimbobujang. Dari tangan tersangka, Polisi turut mengamankan motor korban dan tas berisi pakaian serta sepasang baju yang digunakan tersangka saat menghabisi nyawa Arbaiah.

Namun, tersangka terpaksa menerima timah panas lantaran ia berusaha melawan dan kabur saat akan diamankan. “Terpaksa kita berikan tindakan terukur dengan melumpuhkan kakinya,” kata Kasat Reskrim Polres Tebo, AKP Maharatua Siregar.

Perlu diketahui, untuk mengungkap kasus ini, penyidik juga melibatkan tim Inafis Polres Tebo. Di mana, selain ditemukan sejumlah luka memar, jasad Arbaiah ditemukan dalam kondisi setengah bugil. Berbekal sejumlah barang bukti yang diamankan, seperti karet ban, satu ranting kayu dan satu kayu seukuran lengan dewas, pengembangan kasus ini melibatkan tim Inafis Polres Tebo.

Di mana diketahui, keberadaan tim Inafis dalam proses identifikasi terhadap korban juga berperan penting dalam pemeriksaan sidik jari. Karena sidik jari termasuk identifikasi primer dalam pengungkapan identitas seseorang.

Jasad Arbaiah ini ditemukan di kebun karet, di RT 006, Dusun Sungaibekaruk, Desa Pasir Mayang, Selasa (27/7) malam lalu. Informasi yang diterima dari AKP Maharatua Siregar menyebtukan, Arbaiah diketahui bekerja sebagai Buruh Harian Lepas (BHL) di PT Wanamukti Wisesa. Selasa (27/7) lalu, pukul 06.00 ia diketahui pergi ke tempat kerja mengendari motor Honda Revo hitam miliknya.

Dijelaskan AKP Maharatua Siregar, saat itu Arbaiah diketahui tak jadi bekerja setelah tiba di tempat kerjanya. Ini lantaran ada seorang karyawan yang meninggal dunia. Pukul 08.00, Arbaiah pun diketahui meningggalkan tempat kerjanya.

Namun hingga waktu Maghrib, Arbaiah tak kunjung sampai di rumah. Sontak, keluarganya pun khawatir dan langsung menyusulnya. Namun, dari keterangan rekan Arbaiah, ia sudah pulang lebih awal. Keluarganya pun mencarinya di sekitar kebun karet miliknya, di RT 006, Dusun Sungaibekaruk, Desa Pasirmayang.

“Pukul 21.00, keluarga melihat tumpukan ranting di pinggir jalan setapak dalam kebun karet. Penasaran, tumpukan ranting itu dihampiri dan dibuka. Ternyata ada tubuh Arbaiah sudah tak bernyawa,” kata AKP Maharatua Siregar.

Sontak saja, keluarganya histeris dan langsung melaporkan ini ke Polsek VII Koto Ilir. Polisi yang mendapatkan informasi melakukan olah TKP dan memasang garis Polisi. "Saat itu kondisi korban terlentang sudah tidak bernyawa dan badan kaku. Korban memakai celana pendek warna abu-abu, baju kaos terangkat ke atas menutupi wajah dan nampak perut serta (maaf,red payudara," jelas AKP Maharatua Siregar.

Tak hanya itu, masih dari hasil olah TKP  Polisi menemukan bekas luka memar merah memanjang di perut serta bekas cekikan di leher Arbaiah. Selain itu, tangan Arbaiah terikat karet ban dengan mulu tersumpal celana dalam wanita.

“Apakah ini korban pemerkosaan kita masih mengembangkannya lebih lanjut. Saat ini kita fokus mengungkap pelakunya dahulu,” kata dia. Informasi lain yang didapat Jambi Independent, korban sepertinya akan diperkosa, namun urung dilakukan pelaku. Ini lantaran korban sedang datang bulan. Korban diketahui seorang janda dengan dua anak.

Hanya saja memang, pihak keluarga menolak untuk diotopsi. Sehingga jasada korban lanjut AKP Maharatua Siregar, diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

“Kita juga masih mencari motor yang digunakan korban. Anggota masih menyelidikinya dengan mengumpulkan keterangan saksi ataupun bukti-bukti lainnya,” tukasnya. (wan/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: