Suara Partai Tak Mutlak Ditentukan Figur Caleg

Suara Partai Tak Mutlak Ditentukan Figur Caleg

Mungkin ini terdengar pragmatis tapi itulah kenyataannya, logistik mungkin tidak memenangkan pertempuran, tapi tanpa logistik akan sulit sekali memenangkan pertempuran. Meyakini hal ini, tak ayal ketika penyusunan calon legislatif, ketokohan atau figur itu dinilai dengan kemampuan finansial.

Terkait pemilu legislatif 2024 nanti, ada catatan tentang apa sebenarnya yang menjadi landasan pilihan masyarakat akan Parpol di Indonesia ? kecenderungan pemilih di Indonesia masih didominasi faktor ketokohan. Tentu bukan tokoh dalam pencalegan, namun tokoh dalam partai politik ketika memberikan suaranya dalam pemilihan umum (pemilu).

"Misalnya Joko Widodo atau Megawati (PDI Perjuangan), Prabowo Subianto (Gerindra), Gus Dur (untuk Partai Kebangkita Bangsa/PKB). Hal ini dikarenakan memori masyarakat ketika memilih terafiliasi pada sosok figur kunci. Buktinya, hampir semua partai yang memiliki ketua umum yang ditokohkan memiliki suara yang besar. 

Selanjutnya, faktor citra dan emosional, hal ini dipengaruhi antara lain citra partai dan pemberitaan media. Ketiga, faktor keluarga, lingkungan dan party ID, keempat faktor sosiologis, faktor ini cenderung ada di masyarakat memilih partai politik karena afiliasi agama atau organisasi masyarakat tertentu. Terakhir memilih partai politik karena alasan / faktor rasional seperti visi dan misi, program kerja, termasuk ketokohan atau figur caleg yang ditawarkan partai.

Tentu saja sekali lagi, urutan faktor ini berbeda di tiap partai, daerah dan jenis pemilihan, namun secara umum ini mayoritas terjadi dan diyakini pemilih. Tinggal partai politik yang menganalisa sejauh mana faktor itu berlaku di partai dan wilayahnya masing - masing. 

Saat ini partai politik perlu khawatir tentang pemilu yang akan berlangsung tiga tahun lagi. Karena keserentakan pemilu membuat peta politik yang sesungguhnya belum terlihat. Terlalu banyak variabel yang amat dinamis untuk diterka. Salam Demokrasi. ****Penulis adalah Dosen dan Peneliti LKPR***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: