Warga Tak Boleh Tentukan Isoman di Rumah

Warga Tak Boleh Tentukan Isoman di Rumah

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Gedung Graha Lansia yang berada di Kelurahan Budiman, Kecamatan Jambi Timur, Kamis (29/7) kembali disiapkan sebagai tempat isolasi pasien OTG dan gejalan ringan Covid-19. Hal ini mengingat, belakangan terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Wali Kota Jambi, Syari Fasha bersama OPD terkait terlihat mengecek dan memperbaiki beberapa bagian Gedung Graha Lansia tersebut. Bahkan, tempat tidur pun ditambah dari sebelumnya 35 menjadi 40.

“Ini kami siapkan untuk isolasi bagi warga selama isolasi mandiri di rumah. Ke depan, warga tidak bisa lagi menentukan isolasi mandiri di rumah. Harus berdasarkan petunjuk atau keputasan tenaga kesehatan di Puskesmas masing-masing dengan menilai layak atau tidak tempat isolasi di rumah dan lainnya,” kata dia.

Lanjut Fasha, jangan sampai warga nantinya memaksa isolasi mandiri di rumah. Apalagi mengingat rumah warga yang tidak cukup luas dan harus tinggal serumah dengan jumlah anggota keluarga yang banyak.

“Jangan dipaksakan, sehingga terjadi lonjakan kasus. Kami siapkan ada sektiar 40 tempat tidur, kemudian di Barak Dalmas Polresta dan BPSDM Provinsi juga ada. Sudah tidak ada isolasi mandiri di rumah, namun di tempat yang sudah kita sediakan,” timpalnya.

Sementara terkait masih ada warga yang tidak melapor setelah rapid antigen di luar Puskesmas dan hasilnya positif Covid-19, Fasha kembali menegaskan, ia sudah menginstruksikan Dinkes Kota Jambi untuk menegur klinik-klinik swasta yang selama ini mengeluarkan rapid antigen tanpa melapor ke Dinkes.

“Apabila nanti didapati, tentu akan diberikan surat peringatan terhadap klinik tersebut,” tegasnya. Sementara itu, Kadinkes Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan, Gedung Graha Lansia sudah disipakan, dan hari ini sudah bisa menerima pasien sesuai kriteria yang ada. Setidaknya juga disiapkan sepuluh tenaga kesehatan dan dua dokter di sana.

“Sifatnya untuk OTG dan masyarakat gejala ringan dan rumahnya tidak memungkinkan. Kama kita anjurkan di sini. Yang memutuskan bukan warga, tapi tenaga kesehatan, dokter ataupun lainnya,” tukasnya. (zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: