Demokrat Balas Sindiran Gerindra Soal Ketum Karbitan

Demokrat Balas Sindiran Gerindra Soal Ketum Karbitan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA- Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, menanggapi pernyataan Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad yang menyindir partai yang mengkarbitkan anak Ketua Umum Partai.

Meskipun Dasco tidak spesifik menyebut nama, namun sindiran itu diduga untuk Partai Demokrat yang saat ini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhono (AHY) yang merupakan anak sulung Ketua Umum sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Herzaky mengatakan, demokrasi yang dibangun Partai Demokrat sangat baik. Partai Demokrat selama ini telah menggelar kongres pemilihan ketua umum sebanyak lima kali selama 20 tahun berdiri. Dia mengklaim, dalam Partai Demokrat tidak mengenal oligarki.

“Demokrasi berjalan dengan sangat baik di Partai Demokrat. Kami tidak mengenal sistem oligarki di partai kami,” kata Herzaky dalam keterangan Selasa (21/12/2021)

Dia mengatakan bahwa Demokrasi di Partai Demokrat berjalan tertin dan konsisten. Di kepengerusan tingkat pusat hingga daerah, Demokrat memiliki aturan, mekanisme, serta masa jabatan yang jelas.

Dia mengatakan bahwa orang yang terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, termasuk Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, lewat proses yang demokratis dan konstitusional.

“Dipilih oleh para pemilik suara di Kongres. Kedua, berdasarkan aturan dan mekanisme yang ditetapkan di Kongres, yaitu AD/ART dan peraturan organisasi maupun ketentuan internal lainnya,” kata Herzaky.

Dia berujar, di Partai Demokrat memberikan ruang demokrasi yang sangat luas untuk seluruh kader agar bisa ikut serta dalam kontestasi Ketua Umum selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Partai Gerindra tidak ada oligarki.

Dasco mencontohkan terpilihnya Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati sebagai ketua umum, tidak didasari adanya keistimewaan, meski ia merupakan anak salah satu pendiri Partai Gerindra yakni Hashim Djojohadikusumo.

“Di Gerindra itu tidak mengenal adanya oligarki, bahkan terhadap anak pendiri Gerindra pun tidak ada keistimewaan. Rahayu Saraswati yang saya dengar itu menampak dan mengikuti serta mengalami pendidikan yang berjenjang,” ucap Dasco.

Wakil ketua DPR itu pun lantas membandingkan Gerindra dengan sejumlah partai politik lain dalam hal kaderisasi. Kendati demikian, ia tak menyebut secara pasti partai politik yang dimaksud.

“Jadi tidak seperti partai lain yang bapaknya mendirikan partai dan ketua umum partai, tiba-tiba anaknya langsung dikarbit,” ujarnya. (dal/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: